PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk. (AIMS) melakukan langkah strategis dengan menggeser fokus bisnisnya dari perdagangan dan jasa berbasis komoditas batubara ke industri entertainment dan lifestyle.
Direktur Utama PT. AIMS Tbk, Calvin Lutvi menjelaskan bahwa keputusan ini diambil dengan pertimbangan matang dan berfokus pada pembangunan ekosistem bisnis yang berkelanjutan.
“Transformasi perseroan ke arah baru ini merupakan langkah yang diambil dengan pertimbangan matang dan berfokus pada pembangunan ekosistem bisnis yang berkelanjutan,” ungkap Calvin saat selesai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan & Luar Biasa, Senin (29/4/2024) di The Tribrata Dharmawangsa Jakarta.
Calvin menuturkan bahwa beberapa sektor di industri entertainment dan lifestyle diprediksikan akan mengalami pertumbuhan pesat di tahun 2024. Sektor Food & Beverage (F&B) diprediksikan akan mengalami peningkatan sebesar 6,02% compounded annual growth rate (CAGR) 2024-2028 dengan prediksi pendapatan yang sangat menguntungkan.
Sektor lainnya, yakni olahraga, diproyeksikan pada tahun 2024 juga bisa mengalami lonjakan keuntungan. Sebagai langkah awal transformasi, PT. AIMS Tbl akan mengubah nama perseroan menjadi PT Artha Mahiya Investama Tbk.
Diversifikasi usaha sudah dimulai oleh perseroan lalu dengan melakukan penandatanganan perjanjian awal dengan beberapa perusahaan sasaran dan sedang melakukan proses negosiasi terkait rencana investasi Perseroan.
“Dengan fokus perusahaan ke bidang usaha yang memiliki prospek positif, pada penjelasan RUPSLB hari ini, kami menyampaikan kepada pemegang saham, untuk mengubah nama perseroan menjadi PT Artha Mahiya Investama Tbk, “kata Calvin.
Untuk menjalankan dan menunjang aktivitas perseroan, PT. AIMS Tbk menganggarkan modal kerja di tahun 2024 mencapai Rp 150 miliar. Dana tersebut sementara dari para pemegang saham yang selanjutnya akan menghimpun dana melalui proses right issue yang saat ini masih on schedule. “Kami sangat optimis rencana ini dapat terlaksana di tahun ini.
Adapun tertundanya right issue di tahun lalu dikarenakan banyaknya perusahaan sasaran yang sedang dalam tahap proses Due Diligence (DD) dan Legal Due Diligence (LDD),” pungkas Calvin.
Pelaksanaan perubahan kegiatan usaha diperkirakan sudah dilakukan dengan target dapat terlaksana pada semester pertama 2024 dan diharapkan setelah pelaksanaan right issue, bisnis baru langsung berkontribusi terhadap pendapatan perseroan.