KABARINDO, JAKARTA - PSSI Pers bersama Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) gelar diskusi sepakbola bertajuk Beyond The Game: Ngobrolin Regulasi Baru Liga Indonesia, GBK Arena, Selasa (25/62024).
Menghadirkan narasumber Arya Sinulingga (EXCO PSSI), Asep Saputra (Direktur Operasional PT LIB) Andritany Ardhiyasa, Achmad Jufrianto, dan Muly Munial.
Didapuk berbicara pertama, Exco PSSI, Arya Sinulingga, mengungkapkan tujuan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) mencanangkan regulasi delapan pemain asing di Liga 1 2024-2025.
Arya Sinulingga memaparkan bahwa PSSI menginginkan ada delapan pemain asing di setiap klub demi meningkatkan kualitas Liga 1 musim depan agar naik kelas.
"Mereka pemain akan bersaing habis-habisan untuk posisi yang dibutuhkan. Regulasi delapan pemain asing membuat klub-klub Liga 1 bisa mencari para pemain berkualitas," papar Arya dengan lantang.
Kehadiran para pemain asing, lanjut Arya, akan mendatangkan manfaat peningkatan kualitas klub Liga 1.
“Akan bodoh bagi klub mengambil pemain asing yang tidak berkualitas, sangat bodoh. IIni kesempatan mereka mencari yang berkualitas,” ujar pria berumur 53 tahun tersebut.
“Maka saya katakan, kenapa ada kelas akselerasi, kelas khusus, agar mereka bisa masuk kelas itu, ini kompetitif,” ujarnya.
Di sisi lain, wacana penerapan regulasi delapan pemain asing memunculkan kekhawatiran tentang sulitnya para pesepak bola lokal untuk mendapatkan tempat di klub.
Presiden Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI), Andritany Ardhiyasa, juga mengaku bingung dengan keinginan PSSI untuk mencetak pemain lokal berkualitas, tetapi pada saat bersamaan mewacanakan penerapan regulasi delapan pemain asing di Liga 1.
“Itu yang membuat saya bingung, karena PSSI butuh 150 pemain, tetapi tempat pemain mendapatkan menit bermain malah dibatasi,” ujarnya.
Andritany menjelaskan, sejatinya para pemain tidak pernah takut bersaing dengan personel asing.
“Ya kalau masalah persaingan, kami setelah memutuskan sebagai profesional sudah siap bersaing dengan siapa pun,” kata Andritany.
“Kami bukan memperjuangkan orang-orang yang ada di sini. Kami juga memperjuangkan yang barusan dibilang tak disorot teman-teman media,” tuturnya.
Hal ini pun diakui beberapa pemain yang hadir mewakili seperti Maman Abdurrahman dan Ramdani Lestaluhu yang juga berkesempatan memberikan pendapatnya dengan keberatan adanya regulasi 8 pemain asing yang membuat sempitnya bermain para pemain lokal. Foto: Orie Buchori/Kabarindocom