Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Berita Utama > Prof Salim Said, Tokoh Pers Nasional dan Dosen Unhan Meninggal Dunia

Prof Salim Said, Tokoh Pers Nasional dan Dosen Unhan Meninggal Dunia

Berita Utama | Minggu, 19 Mei 2024 | 05:39 WIB
Editor : Orie Buchori

BAGIKAN :
Prof Salim Said, Tokoh Pers Nasional dan Dosen Unhan Meninggal Dunia

KABARINDO, JAKARTA - Organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menyampaikan duka mendalam atas berpulangnya tokoh pers sekaligus cendekiawan Prof. Salim Said, Sabtu (18/5/2024).

Prof Salim menghembuskan nafas terakhirnya di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, setelah berjuang dari sakit.

Ketua Umum (Ketum) PWI Pusat, Hendry Ch Bangun menyebut Salim Said sebagai sosok teladan bagi insan pers di Tanah Air. Sehingga wafatnya menjadi kehilangan besar bagi komunitas pers di Indonesia.

"Kita kehilangan tokoh pers besar yang semakin jarang. Dunia pers membutuhkan keteladanan Prof Salim yang produktif dengan karya yang bermutu dan tidak pernah takut menyatakan kebenaran,” katanya. 

“PWI Pusat sangat berduka atas wafatnya Prof. Salim Said. Seorang wartawan di Majalah Tempo yang belakangan lebih dikenal sebagai intelektual," ucap Hendry.

Ia menyebut, sosok Salim Said menunjukkan bahwa wartawan dapat menjadi apa saja untuk mengabdi kepada bangsa dan negara. Diketahui, semasa hidupnya almarhum pernah menjabat duta besar RI untuk Republik Ceko 2006–2010, serta anggota MPR 1998–1999.

Tidak hanya itu, Salim Said juga aktif mengajar di kampus-kampus ternama Indonesia. Bahkan ia mengajar di Malaysia, dan Thailand.

Hendry melanjutkan, bahwa Indonesia punya dua tokoh pers yang serba bisa. Yaitu Adam Malik yang jabatan tertingginya merupakan Wakil Presiden RI, dan Prof Salim Said.

“Prof Salim Said menunjukkan bahwa wartawan dapat menjadi apa saja. Karena salah satu kuncinya terus belajar, otodidak maupun lewat jalur formal di kampus,” katanya.

Prof. Salim Haji Said, Ph.D. (10 November 1943 – 18 Mei 2024) adalah seorang akademikus asal Indonesia keturunan Bugis, Sulawesi Selatan. Salim lahir di sebuah desa bernama Amparita, sebuah wilayah yang pada saat masa Hindia Belanda merupakan bagian dari Afdeling Parepare, (saat ini Kabupaten Sidenreng Rappang). 

Salim mengikuti pendidikan di Akademi Teater Nasional Indonesia (1964-1965) dan Fakultas Psikologi UI (1966-1967). Juga  tamat Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (1977), dan meraih Ph.D. dari Ohio State University, Columbus, Amerika Serikat (1985).


RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER