KABARINDO, JAKARTA — Pengurus Pusat Persatuan Tenis Indonesia (PP Pelti) menggelar acara silaturahmi bersama para legenda tenis Indonesia di Lapangan Indoor Tenis Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (27/6/2025). Momen ini tak hanya menjadi ajang kebersamaan, namun juga menjadi titik penting dalam upaya menghidupkan kembali kejayaan tenis nasional.
Acara ini dihadiri oleh Ketua Umum PP Pelti Prof. DR. Drs. H.A.M. Nurdin Halid, Sekretaris Jenderal Dr. Andi Fajar Asti, M.Pd., M.Sc, Bendahara Umum Rinto Subekti, pelatih baru Timnas Mr. Frank van Fraayenhoven, serta para legenda tenis nasional seperti Yayuk Basuki dan Winne Prakusa.
Dalam sambutannya, Nurdin Halid menjelaskan bahwa terdapat tiga agenda utama dalam silaturahmi ini. Pertama, memberikan apresiasi kepada para legenda tenis nasional yang telah berjasa mengharumkan nama bangsa. Kedua, memberikan bonus kepada para atlet Timnas yang sukses berlaga di ajang Billie Jean King Cup 2025. Dan ketiga, memperkenalkan pelatih baru Timnas Indonesia, Mr. Frank van Fraayenhoven dari KNLTB (Koninklijke Nederlandse Lawn Tennis Bond) Belanda atau The Royal Dutch Lawn Tennis Association.
"Mr. Frank sangat memahami karakter dan anatomi permainan atlet-atlet Indonesia. Kami percaya, di bawah asuhannya, para pemain akan mampu mencetak prestasi di SEA Games 2025 Thailand, Asian Games, dan bahkan Olimpiade. Ia juga kami tugaskan untuk membina atlet usia muda dan mencetak pelatih-pelatih berkompeten," ujar Nurdin kepada awak media.
Sementara itu, Sekjen Pelti, Andi Fajar, menegaskan pentingnya merangkul para legenda sebagai bagian dari strategi membangun fondasi tenis nasional.
"Silaturahmi ini bukan sekadar reuni, tapi langkah konsolidasi strategis. Kami ingin menyatukan semangat untuk mendorong prestasi tenis Indonesia, dimulai dari SEA Games 2025. Saat ini, atlet-atlet kami sedang menjalani rangkaian uji tanding di luar negeri untuk mematangkan kesiapan mental dan teknis," ungkapnya.
Legenda tenis nasional, Yayuk Basuki, menyambut hangat apresiasi yang diberikan. Ia mengungkapkan rasa bangganya dan menilai bahwa penghargaan seperti ini adalah bentuk penghormatan terhadap sejarah dan peran para legenda dalam membesarkan nama Indonesia di pentas dunia.
"Apresiasi ini jangan dilihat dari bentuk atau jumlahnya, tapi maknanya. Dengan merangkul para legenda, artinya kita tidak melupakan sejarah emas tenis Indonesia. Kami ingin melihat tenis Indonesia kembali berjaya dan penuh semangat untuk menghasilkan pundi-pundi emas di masa depan," ujar Yayuk.
Nurdin Halid menambahkan, tenis merupakan salah satu cabang olahraga yang telah mencatat tinta emas di berbagai ajang internasional seperti SEA Games, Asian Games, Fed Cup, hingga Davis Cup. Bahkan, sejumlah atlet Indonesia pernah bersinar di panggung Grand Slam dan Olimpiade.
"Tenis adalah bagian dari pembangunan bangsa. Untuk itu, Pelti harus terus melakukan transformasi dalam berbagai aspek: dari sistem pelatihan, manajemen, SDM, promosi, hingga membangun industri tenis yang berkelanjutan. Semua itu untuk menyongsong Visi PELTI 2045: Membangun Industri Tenis Menuju Indonesia Emas 2045," tegas Nurdin.
Sebagai bagian dari langkah strategis itu, Pelti juga menggelar Workshop Kepelatihan Tenis Nasional bertajuk "Update on Comprehensive Training Method for the Future". Kegiatan ini berlangsung pada 27–29 Juni 2025 di Stadion Tenis GBK dan menghadirkan langsung Mr. Frank sebagai narasumber utama.
"Workshop ini kami dedikasikan kepada para pelatih dari seluruh Indonesia. Di tangan merekalah masa depan tenis kita. Kami memilih GBK sebagai lokasi karena tempat ini sarat dengan sejarah kejayaan tenis nasional. Energi dari tempat ini kami harap dapat memupuk semangat patriotisme dan kebangkitan," tutup Nurdin.
Dengan semangat baru dan dukungan dari seluruh elemen tenis nasional, PP Pelti optimistis bahwa kejayaan tenis Indonesia bukan sekadar mimpi, melainkan tujuan yang akan dicapai bersama. Foto: Orie Buchori/Kabarindo.com