Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Internasional > PM Prancis Ajukan Pengunduran Diri Usai Partainya Gagal di Pemilu

PM Prancis Ajukan Pengunduran Diri Usai Partainya Gagal di Pemilu

Internasional | Senin, 8 Juli 2024 | 11:22 WIB
Editor : Hauri Yan

BAGIKAN :
PM Prancis Ajukan Pengunduran Diri Usai Partainya Gagal di Pemilu

KABARINDO, JAKARTA -- Perdana Menteri Prancis, Gabriel Attal, mengumumkan akan mengajukan pengunduran dirinya kepada Presiden Emmanuel Macron, setelah koalisi partai pengusungnya, Ensembel, gagal di putaran kedua Pemilu Parlemen yang dipercepat.

"Malam ini formasi politik yang saya wakili dalam kampanye ini tidak memiliki mayoritas, saya akan mengajukan pengajuan diri saya kepada presiden besok pagi," kata Attal, Minggu (7/7/2024) malam.

Gabriel Attal memuji tidak ada yang ekstrem yang mendapatkan kursi mayoritas untuk menjalankan pemerintahan Prancis.

Ia mengacu pernyataannya itu pada jumlah kursi yang diperoleh oleh partai sayap kanan Rassemblement National (RN) dan aliansi sayap kiri Nouveau Front populaire (NFP) yang mencapai mayoritas untuk memerintah negara tersebut.

NFP bisa memenangi 180 hingga 205 kursi di majelis rendah parlemen, yaitu Majelis Nasional, menurut proyeksi terbaru berdasarkan perkiraan perusahaan survei Ifop.

Aliansi sentris Ensemble, yang didukung Macron, berada di peringkat kedua dengan kemungkinan perolehan kursi sebanyak 164 hingga 174, ;sementara RN yang dipimpin Marine Le Pen akan memperoleh 130 hingga 145 kursi.

Majelis Nasional memiliki total 577 kursi dan tidak satu pun dari tiga blok utama tersebut diproyeksikan memperoleh mayoritas absolut dengan 289 kursi.

Pemilu putaran pertama dilaksanakan pada 30 Juni dengan menghasilkan 76 calon terpilih, tanpa perlu ada putaran kedua.

RN memperoleh 29,26% suara (37 kursi). Angka itu meningkat hingga lebih dari 33% jika digabungkan dengan perolehan sekutu-sekutunya.

NFP mendapat 28,06% (32 kursi), sementara Ensemble menempati posisi ketiga dengan sedikit di atas 20,04% (dua kursi).

Macron membubarkan parlemen dan mengumumkan pemilu dini setelah RN meraih lebih dari 31% suara dalam pemilu Parlemen Eropa pada 9 Juni hingga mengalahkan blok sentris yang dipimpinnya. Red dari berbagai sumber


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER