KABARINDO, TAKALAR – Setahun belakangan ini, nama H. Mohammad Firdaus Daeng Manye, jadi perbincangan masyarakat Takalar.
Dia digadang-gadang bakal ikut meramaikan pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Takalar 2024 mendatang yang akan digelar secara serentak di seluruh Indonesia.
Mohammad Firdaus diketahui lahir di kota Makassar pada tahun 1976 silam. Ayahnya bernama Abdul Hamid Daeng Naba, ibunya bernama Sitti Siada Daeng Siang.
Ia merupakan putra pertama dari delapan bersaudara, dan mempunyai empat orang adik laki-laki, dan tiga orang perempuan.
Sebagai putra berdarah Makassar, kedua orang tuanya memberinya nama adat suku Makassar yakni Daeng Manye. Sehingga, panggilan Daeng Manye pun melekat pada dirinya.
Kedua orang tua Mohammad Firdaus selalu mengajarkan anak-anaknya tentang pentingnya pendidikan agama, utamanya shalat lima waktu, dan mengaji agar dapat berahlak dengan baik.
Selain itu, kedisiplinan belajar di sekolah juga selalu ditekankan oleh kedua orang tuanya agar bisa mendapatkan hasil yang memuaskan.
Ibu Mohammad Firdaus diketahui merupakan seorang tenaga pendidik, yakni guru agama Madrasah.
Mohammad Firdaus semasa kecilnya adalah anak yang pandai dan muda bergaul, tempat bermainnya di Banta-bantaeng kota Makassar kala itu.
Menginjak usia 11 tahun, atau tepatnya dibangku sekolah kelas 5 SD, Mohammad Firdaus
harus rela meninggalkan teman-temannya di kota Makassar. Dia harus mengikuti kedua orang tuanya ke Palu Sulawesi Tengah.
Di sana, Mohammad Firdaus menyelesaikan jenjang pendidikan formalnya, dari mulai SD, SMP, hingga SMA.
Bagi dia, kota Palu sangat berkesan karena masa remajanya dilewatkan di kota berjuluk Bumi Tadulako itu.
Kedisiplinan dan ketekunan belajar Mohammad Firdaus ditengah mengurus adik-adiknya dan membantu kedua orang tuanya bukan penghalang baginya.
Terbukti, ia berhasil melanjutkan pendidikannya ke Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar dan mengambil jurusan elektro di fakultas teknik.
Menginjak semester 7 di Unhas, Mohammad Firdaus berhasil lulus dalam ikatan dinas kerja dengan Telkom, sehingga secara otomatis dia menjadi karyawan perusahaan BUMN.
Setelah di wisuda pada akhir tahun 1991, Mohammad Firdaus mengikuti pendidikan Telkom di Bandung, Jawa Barat, dan ditempatkan di kota Surabaya, Jawa Timur pada pertengahan tahun 1992.
Mengawali kariernya sebagai petugas jaringan yang keluar masuk jalan dan gang di kota Surabaya, Mohammad Firadaus selalu tekun dan gigih dalam menyelesaikan tugasnya.
Berkat kegigihannya hidup diperantuan, ia pun di promosi untuk menjadi kepala kantor Telkom Tulungagung, Jawa Timur. Kemudian menjadi kepala kantor Telkom di beberapa daerah, yakni Probolinggo, Pasuruan, Sidoarjo, Malang, dan terakhir kepala Telkom di Jakarta Selatan.
Pengalaman menjadi seorang pemimpin di salah satu perusahaan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN), menjadikan Mohammad Firdaus memiliki pengetahuan yang sangat luas.
Bagi karyawan Telkom, menjadi kepala kantor di ibu kota bukanlah hal yang gampang karena membutuhkan tantangan dan keberanian tersendiri. Menurut Mohommad Firdaus persoalan telekomunikasi di ibu kota sangatlah kompleks.
Sejumlah prestasi pun terus diukir Mohammad Firdaus baik ditingkat Provinsi, maupun ditingkat Nasional.
Salah satu penugasan yang paling berkesan, kata Mohammad Firdaus adalah ketika mendapat amanah kepala devisi Telkom ragional 7 kawasan Timur Indonesia, yang meliputi Sulawesi, Maluku, Papua, Bali dan Nusa Tenggara Timur.
Kondisi kawasan ini menjadi tantangan tersendiri bagi Mohammad Firdaus karena daerah itu meliputi laut dan daerah terpencil.
Mohammad Firdaus pun jarang berada di kantor di kota Makassar karena sering berkeliling daerah melihat progres pekerjaan dan bertemu dengan para pejabat daerah setempat untuk membicarakan pembangunan Telekomunikasi.
Dianggap berhasil membangun kawasan Timur Indonesia, Mohammad Firdaus pun diberi penghargaan Satya Lencana oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2016.
Tugas selanjutnya yang diemban dipundaknya, adalah direktur utama PT PINS Indonesia. Perusahaan ini adalah salah satu anak perusahaan Telkom yang bergerak di bidang Internet Of Things (IOT).
Banyak ide dan gagasan yang dikembangkan oleh Mohammad Firdaus antara lain pengembangan IOT untuk militer, kesehatan, serta melakukan partner dengan mitra lokal maupun global.
Sementara itu, salah satu warga Kelurahan Bajeng, Kecamatan Pattallassang, Daeng Tanga mengatakan dari sekian banyak nama yang di gadang-gadang bakal ikut meramaikan pesta demokrasi lima tahunan sekali digelar itu, ternyata masyarakat pada umumnya mengidolakan Mohammad Firdaus jadi pemimpin di Takalar.