KABARINDO, Jakarta - Manajemen Persikabo 1973 menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan sengketa dengan mantan pemain asingnya, Alex dos Santos.
Manajemen Persikabo menilai Alex dos Santos melakukan pencemaran nama baik.
Presiden Persikabo, Bimo Wirjasoekarta, menyebut pemain asal Brasil itu menyebarkan berita tidak benar melalui akun medi sosialnya.
Pangkal permasalahan tersebut adalah ketika Alex dos Santos mengunggah pernyataan soal gaji yang tidak dibayarkan oleh Persikabo.
Kala itu, Alex juga terimbas pemotongan gaji pemain akibat pandemi Covid-19 pada awal tahun 2020.
Bimo memastikan bahwa pihaknya akan menempuh langkah hukum dan melaporkan Alex dos Santos kepada pihak kepolisian.
"Apa yang dilakukan Alex dos Santos telah mencemarkan nama baik Persikabo sebagai klub sepak bola profesional di Indonesia," kata Bimo.
"Tentu, ini secara tidak langsung juga mempermalukan sepak bola Indonesia. Karena itu, kami melaporkan dia ke polisi untuk menjaga marwah klub profesional di Tanah Air," ucapnya.
Manajemen Persikabo, kata Bimo, sejatinya sudah berupaya mencari jalan terbaik untuk menyelesaikan permasalahan ini.
Manajemen juga sudah mematuhi aturan yang tercantum di surat keputusan PSSI soal pemotongan gaji selama pandemi Covid-19.
Bimo menyebut, Persikabo telah memberikan uang muka dan gaji dua bulan pertama secara penuh.
Tim beralias Laskar Padjadjaran juga memenuhi tuntutan sang pemain agar membayarkan gaji sebesar 40 persen.
"Kami selalu mengedepankan penyelesaian masalah dengan cara terbaik melalui musyawarah. Namun, Alex justru memilih cara yang lain," ujar Bimo.
"Sebagai klub profesional, kami tidak mau dipermalukan dan diinjak-injak pemain asing,” ucap dia.
Persikabo menyayangkan tindakan Alex dos Santos yang memilih penyelesaian masalah ini dengan melaporkan klub ke Badan Sengketa FIFA.
Bahkan laporan Alex yang diwakili pengacaranya, Pedro Macierinha, dikabarkan telah dikabulkan FIFA.
Manajemen juga sangat kecewa dengan pilihan Alex dos Santos yang mencurahkan masalahnya melalui media sosial.
Alex memperlihatkan seolah-olah manajemen Persikabo tidak memperhatikan kesejahteraan pemain dan menimbulkan opini negatif dari masyarakat Indonesia.
Sumber Berita: Persikabo
Foto: Persikabo