KABARINDO, JAKARTA - Ofisial Persebaya Surabaya mengkritik wasit lapangan dan asisten Video Asisstent Referee (VAR) yang kurang jeli dalam melihat pelanggaran pemain Borneo FC Ronaldo Rodrigues kepada Bruno Moreira pada babak pertama.
"Wasit Tommi Manggopa, pun wasit VAR Aprisman Aranda membiarkan pelanggaran keras Ronaldo Rodrigues kepada Bruno Moreira pada babak pertama di kotak penalti. Dari rekaman video tim media Persebaya, pun dari tayangan ulang Indosiar, jelas terlihat tangan Ronaldo menghentikan laju Bruno," ujar Media Officer Persebaya Jonathan Yohvinno, di Surabaya, Jumat malam.
Menurut dia, Tommi posisinya cukup ideal untuk melihat pelanggaran tersebut, terlebih wasit VAR Aprisman yang melihat dari hasil rekaman pertandingan.
"Sayang, keduanya membiarkan saja," ucapnya. "Persebaya saat ini sedang mengumpulkan rekaman-rekaman lain atas kepemimpinan wasit yang tidak seharusnya, tentu saja wasit di lapangan maupun wasit VAR."
Dia optimistis federasi sepakbola Indonesia dan kompetisi Liga 1 adalkah yang terbaik dibandingkan dengan penyelenggaraan sebelumnya.
"Terima kasih untuk Ketum PSSI Bapak Erick Thohir yang memimpin transformasi sepak bola Indonesia dengan dengan berani," kata Jonathan.
Dia berharap agar kecurangan di lapangan dan penggunaan teknologi VAR harus dibersihkan.
"Penggunaan VAR, teknologi yang seharusnya bisa mewujudkan pertandingan sepak bola yang fair dan sportif," ucap Jonathan.
Dia mengatakan timnya tidak mau transformasi sepak bola Indonesia yang sudah sangat baik dinodai oleh "praktik-praktik curang yang terstruktur dan sistematis seperti malam ini."
"Jangan sampai suporter dan stake holder sepak bola Indonesia kehilangan kepercayaan kepada Liga 1 dan PSSI," tambahnya.