KABARINDO, JAKARTA - Keamanan siber jadi salah satu hal yang disoroti anggota DPR kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) jelang Pemilihan Umum (pemilu) 2024.
Salah satu anggota DPR yang menyoroti hal terebut adalah Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Luqman Hakim.
Hal ini merujuk pada kasus peretasan situs KPU Jawa Timur. Peretas mengunggah konten tentang kasus bunuh diri mahasiswi berinisial NW.
Ia berharap ke depannya, KPU punya sistem keamanan yang apik, terkait juga dengan kepercayaan publik kepada KPU.
"Sebagai penyelenggara pemilu, sistem teknologi informasi yang dimiliki KPU harus bisa dipastikan aman dari berbagai bentuk serangan dan pembobolan," kata Luqman.
"Semua pihak, terutama KPU dan Pemerintah, harus mengambil pelajaran dari peristiwa peretasan situs KPU Provinsi Jawa Timur dengan terus-menerus memperkuat kemampuan sistem keamanan teknologi informasi."
Kerja Sama KPU
Luqman mengatakan kasus-kasus seperti ini harus diatasi sedini mungkin.
Karena jika tidak, maka bisa menjadi kekacauan sosial dan juga politik, serta hilangnya kepercayaan publik terhadap hasil pemilu.
Menurutnya, KPU harus melakukan kerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) selain juga swasta yang ahli dalam bidangnya untuk mengatasi masalah ini.
Pengujian sebelum pemakaian juga dianggap Luqman hal yang perlu dilakukan.
"Kalau perlu dengan membuat sayembara terbuka uji serangan atau pembobolan sehingga kalau masih ada celah atau bug dapat diperbaiki lebih dini," katanya.
Sumber: Antara
Foto: Antara