Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Gaya hidup > Perbedaan Popok Generasi Baru dengan Popok Konvensional

Perbedaan Popok Generasi Baru dengan Popok Konvensional

Gaya hidup | Minggu, 13 Februari 2022 | 19:21 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Perbedaan Popok Generasi Baru dengan Popok Konvensional

Perbedaan Popok Generasi Baru dengan Popok Konvensional

Ketebalan, daya serap dan struktur

Surabaya, Kabarindo- Merawat kebersihan dan kesehatan kulit bayi sering menjadi masalah bagi para orang tua, terlebih dengan karakteristik kulit bayi yang sensitif.

Popok sekali pakai yang sering ditemukan di pasaran cenderung mudah menggumpal, tidak menyerap dengan merata dan tebal. Hal ini membuat popok berat dan tidak nyaman serta dapat menimbulkan rasa panas, iritasi dan ruam di kulit bayi.

CEO Makuku Indonesia, Jason Lee, mengatakan ruam popok adalah salah satu masalah kulit yang umum terjadi pada si kecil, terutama yang berusia 0-3 tahun. Penyebab utamanya adalah penyerapan popok yang kurang maksimal, sehingga popok menjadi lembab dan menimbulkan ruam pada si kecil.

Kini para orang tua tidak perlu khawatir dengan dampak negatif yang ditimbulkan oleh popok sekali pakai. Setelah melalui perkembangan dan penelitian yang intensif, ada popok generasi baru dengan struktur inti Super Absorbent Polymers (SAP). Popok ini dirancang agar lebih nyaman dan anti iritasi untuk si buah hati.

Apa yang membedakan popok generasi baru dengan popok konvensional?

Ketebalan

Popok konvensional memiliki bahan dasar pulp kayu dengan susunan tanpa stratifikasi dan partisi. Faktor ini membuat popok konvensional memiliki ukuran lebih tebal, mudah berubah bentuk dan memiliki struktur yang lebih longgar. Popok konvensional memiliki ketebalan antara 2,5 mm-4 mm, sedangkan popok generasi baru hanya 1,66 mm. Juga memiliki struktur desain permukaan 3D yang dapat mengurangi kontak dengan kulit, sehingga mengurangi terjadinya ruam popok. Struktur 3D ini dapat meningkatkan sirkulasi udara sampai 60% sehingga popok tidak mudah lembab, karena sebagian besar ruam disebabkan oleh pantat bayi yang tidak cukup kering. Struktur 3D membuat si kecil dapat beraktivitas lebih nyaman dan dapat beristirahat pada malam hari tanpa terganggu.

Daya serap

Daya serap popok sangat berpengaruh terhadap kesehatan kulit bayi, terutama di daerah selangkangan. Karena itu penting untuk mencari popok dengan daya serap maksimal. Umumnya popok konvensional hanya mampu menyerap 400 ml-500 ml, sedangkan popok generasi baru dapat menampung hingga 600 ml dan tidak meninggalkan sisa penyerapan. Penyerapan yang cepat ini dapat mencegah bakteri berkembang biak dan mengurangi kemungkinan kulit bayi mengalami ruam.

Struktur

Umumnya popok memiliki struktur yang tidak stabil, sehingga dapat memperbesar gesekan pada kulit si kecil yang akan mengakibatkan ruam. Struktur pada popok generasi baru didesain 3D, sehingga lebih stabil dan dapat mengurangi kontak langsung dengan kulit. Juga dapat mempercepat penyerapan dan meningkatkan sirkulasi udara hingga 60%.


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER