KABARINDO, KIEV - Gejolak perang masih terus berlanjut pada hari kelima invasi Rusia ke Ukraina, meskipun pembicaraan digelar untuk mencapai gencatan senjata.
Serangan rudal menewaskan puluhan warga sipil di kota kedua negara itu, Kharkiv, sementara sirene serangan udara terdengar lagi di ibu kota, Kyiv.
Ada laporan penembakan sengit di kota utara Chernihiv.Rusia menyerang Ukraina di beberapa front, tetapi kemajuannya telah diperlambat oleh perlawanan Ukraina.
Ketiga kota tetap di bawah kendali Ukraina. Jauh dari medan perang, gerakan ekonomi dan diplomatik terus berlanjut.
Dan sesi darurat yang jarang terjadi di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (MU PBB) telah mendengar permintaan dari sekretaris jenderal untuk segera menghentikan permusuhan.
Sementara itu, di perbatasan utara dengan Belarusia, pejabat Ukraina dan Rusia mengakhiri pembicaraan putaran pertama mereka.
Ada sedikit harapan bahwa sesi itu akan membawa terobosan, tetapi seorang pejabat Ukraina mengatakan kedua belah pihak sekarang akan kembali ke ibu kota masing-masing untuk konsultasi lebih lanjut sebelum putaran kedua negosiasi.
Rusia mengatakan kedua belah pihak telah sepakat untuk melanjutkan pembicaraan dan akan bertemu lagi dalam beberapa hari ke depan.
Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan roket mendarat di Kharkiv, yang oleh beberapa analis pertahanan digambarkan sebagai tipikal serangan munisi tandan di daerah perkotaan yang padat.
Upaya telah dilakukan untuk memberlakukan larangan global terhadap munisi tandan, dengan 110 negara setuju untuk melarangnya berdasarkan konvensi 2008. Namun, baik Rusia maupun Ukraina belum menandatanganinya.
Kelompok hak asasi manusia Amnesty International menuduh Rusia menggunakan senjata secara sembarangan di daerah berpenduduk, sesuatu yang dikatakannya bisa merupakan kejahatan perang.
Rusia sebelumnya membantah menargetkan daerah pemukiman.
Menurut Kementerian Pertahanan Inggris, di Kiev, sebagian besar pasukan Rusia berada sekitar 30 km (19 mil) di luar utara kota, diperlambat oleh perlawanan sengit Ukraina.
Tetapi laporan tentang pertempuran baru di pinggiran ibu kota memaksa penduduk kembali ke tempat penampungan mereka pada Senin (28/2) malam.
Video lain yang beredar di media sosial menunjukkan kepulan asap besar di sebuah pusat perbelanjaan yang terbakar di Chernihiv, kota lain yang berada di bawah tekanan dari serangan Rusia.
Seorang guru di Chernihiv, Oksana Buryak, mengatakan kepada BBC bahwa situasinya "seperti dari film horor".
"Hati kami hancur, kami tidak mengerti apa-apa," katanya.
"Untuk hari kelima, kami, negara saya, kota saya, keluarga saya, orang tua saya dan saudara laki-laki saya, putra tercinta saya hidup dalam ketakutan dalam kondisi yang tidak manusiawi,” lanjutnya. (Foto: Reuters)