KABARINDO, JAKARTA - Perajin tahu tempe di seluruh Jabodetabek dan berbagai daerah di Pulau Jawa melancarkan aksi mogok selama tiga hari.
Aksi ini sebagai bentuk protes terhadap mahalnya harga kedelai. Hal ini mengakibatkan setidaknya 60 ribu ton tahu tempe menghilang dari pasaran.
Menyikapi situasi ini, Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi mengumumkan untuk segera mengatur batas wajar harga tahu dan tempe.
Menurutnya untuk saat ini, harga tahu tempe untuk tahun ini masih lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Harga kedelai di level USD15,68 per bushel atau setara Rp11.500, sedangkan pada Mei tahun lalu harganya sempat mencapai Rp12.000.
"Apa yang kita kerjakan, kita menjembatani antara perajin dan penjual tempe di pasar, dengan menentukan harga acuan daripada tahu dan tempe, ini akan segera kita keluarkan. Mudah-mudahan kebuntuan daripada ini bisa bisa diselesaikan," katanya di Hotel Royal Ambarrukmo, Kabupaten Sleman, Selasa (22/2).
Ketua Koperasi Warteg Nusantara (Kowantara), Mukroni mengaku aksi mogok para perajin tahu tempe membuat pedagang warteg kesulitan untuk mendapatkan pasokan tahu dan tempe. Padahal, tahu dan tempe sudah menjadi menu pokok di warteg, bahkan warteg selalu mendapatkan porsi pasokan yang besar karena sudah berlangganan.
“Memang sudah diberitahu oleh para pedagang tempe bahwa Senin sampai Rabu mulai mogok, dan tentunya langka. Kadang kala karena sudah langganan pedagang tempe mau memberi porsi banyak kepada warteg-warteg,” ujar Mukroni, Selasa (22/2).
Tak hanya pedagang warteg, tentunya di pasar tradisional pun juga merasakan hal yang sama. Sekretaris Jenderal Induk Koperasi Pasar (Inkoppas), Ngadiran mengatakan distribusi tahu dan tempe di pasar tradisional juga mengalami kesulitan.
“Produksi tahu dan tempe 3 hari mogok produksi. Sampai dengan besok di Jabodetabek tidak ada. Ada tim sweepingnya juga,” ujar Ngadiran, Selasa (22/2).
Sebagaimana diketahui, aksi mogok pedagang tahu dan tempe dilakukan hampir diseluruh pulau Jawa. Aksi mogok ini dilakukan para perajin mulai dari Senin (21/2) hingga Rabu (23/2).
Sumber: Kumparan.com
Foto: Irfan Adi Saputra/Kumparan