Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Ekonomi & Bisnis > Pentingnya Peran Milenial Sebagai Talenta Digital di Industri Sawit

Pentingnya Peran Milenial Sebagai Talenta Digital di Industri Sawit

Ekonomi & Bisnis | Sabtu, 26 Februari 2022 | 18:15 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Pentingnya Peran Milenial Sebagai Talenta Digital di Industri Sawit

Pentingnya Peran Milenial Sebagai Talenta Digital di Industri Sawit

Perkembangan inovasi artificial inteligence di industri sawit sangat diperlukan untuk memudahkan segala proses dalam pekerjaan di industri sawit

Surabaya, Kabarindo- Komunitas digital peduli lingkungan Proud to be Sustainable didukung oleh Dewan Negara-negara Produsen Minyak Sawit atau Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) mengadakan webinar bertema “Milenial dan Inovasi Teknologi untuk Sawit Berkelanjutan” pada Sabtu (26/2/2022).

Tujuannya mengajak milenial sebagai talenta digital yang berkontribusi untuk industri sawit berkelanjutan dan lebih mengapresiasi manfaat sawit sebagai basis komoditas sehari-hari.

Webinar diikuti sekitar 800 peserta yang menghadirkan tiga pembicara yaitu Rizki Amalia, peneliti Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), Fadel Muhammad Parinduri, praktisi Teknologi Perkebunan Milenial PTPN IV, dan Muhammad Faisal, CEO Olah Kebaikan Bersama (OKB).

Musdhalifah Machmud, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, mengatakan masa depan kelapa sawit ada di kaum milenial. Kelompok ini diharapkan turut berperan, karena akan menjadi garda terdepan dalam membangun negara.

Rizki menekankan pentingnya inovasi teknologi terbaru untuk pengembangan kelapa sawit dan perannya menuju Indonesia 2045. Ia mengatakan, beberapa riset terkini yang mendukung sawit berkelanjutan dalam industri 4.0 menghasilkan beberapa sistem teknologi seperti OPA untuk membantu sistem pemupukan berbasis android, NUSAKLIM sebagai sistem monitoring iklim di area perkebunan, EWS Digital untuk melakukan deteksi dini HPT berbasis Webgis, OR Lens untuk estimasi rendemen minyak sawit berbasis smartphone, 3D Printing yang berfungsi sebagai bahan pencetak 3D berbasis limbah tandan kosong dan Pengembangan Produk Berbasis Nanomaterial.

Fadel menjelaskan, perkembangan inovasi artificial inteligence (AI) di industri sawit sangat diperlukan untuk memudahkan segala proses dalam pekerjaan di industri sawit. “Ada beberapa AI yang bagus di negara tetangga yang sebaiknya kita tidak boleh kalah,” ujarnya.

Muhammad Faisal menambahkan pentingnya edukasi kepada masyarakat mengenai kampanye hijau dan ide potensi pengembangan sawit di industri hilir. Milenial yang berbisnis pengolahan minyak jelantah melalui gerakan bertajuk OKB ini menjelaskan bagaimana pengelolaan limbah sawit berupa minyak jelantah menjadi bahan yang ramah lingkungan sekaligus menjanjikan potensi pemberdayaan ekonomi dan sosial.

“Milenial diperlukan sebagai faktor penggerak tren yang membawa perubahan di masyarakat, terutama inovasi yang berpengaruh dan menarik perhatian milenial dan masyarakat,” ujarnya.

Direktur Eksekutif CPOPC, Dupito D. Simamora, juga menekankan pentingnya Indonesia sebagai penghasil sawit terbesar untuk memimpin dalam implementasi prinsip-prinsip keberlanjutan.

“Inovasi teknologi harus tetap dilanjutkan pada masa mendatang. Kami kira riset dan para peneliti akan memiliki peran yang sangat penting. Kami dari CPOPC sebagai organisasi negara negara produsen kelapa sawit juga akan memperkenalkan apa yang disebut sebagai kerangka keberlanjutan melalui webinar kami selanjutnya,” ujarnya.

Dupito menambahkan, pentingnya perkembangan teknologi guna mendukung UMKM untuk memasarkan produk turunan sawit di dalam maupun luar negeri.

“Mungkin ke depan perlu kita dorong teknologi atau aplikasi-aplikasi yang mendukung usahawan muda yang menembus pasar domestik dan global,” ujarnya.


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER