KABARINDO, JAKARTA - Kritik yang dilontarkan Wakil Ketua MPR, Fadil Muhammad, mendapat perhatian dari seorang pengamat politik dari Universitas Padjajaran, Kunto Adi Wibowo.
Menurut Kunto Adi Wibowo, kritik oleh pimpinan MPR kepada Menteri Keuangan Republik Indonesia tersebut berpotensi blunder.
Pengamat mengatakan jika kritik yang dilontarkan MPR tersebut justru akan membuat publik melayangkan pandangan sinis kepada MPR ketimbang Sri Mulyani.
"Ini sebuah bentuk komunikasi politik yang sebenarnya tidak perlu, dan justru akan punya efek bumerang terhadap pimpinan MPR," kata Kunto dilansir dari CNN Indonesia.
"Jadi menurut saya ini bisa berbalik arah kritiknya, publik akan negatif ke MPR."
Menurut Kunto, alasan blunder ini cukup jelas. Sri Mulyani memiliki kinerja yang lebih jelas ketimbang MPR, setidaknya di mata masyarakat.
Apalagi yang dipersoalkan adalah anggaran yang dipotong. Besar kemungkinan publik akan mempertanyakan mengapa MPR membutuhkan anggaran yang besar.
"Jadi menurut saya ini bisa berbalik arah kritiknya, publik akan negatif ke MPR."
"Publik akan bertanya, kerjanya apa sih MPR sehingga butuh anggaran besar, sampai harus marah-marah meminta Pak Jokowi memecat Bu Sri Mulyani," tambah Kunto.
Sebelumnya Fadel Muhammad mempersoalkan adanya pemotongan anggaran MPR yang dilakukan oleh Sri Mulyani.
Padahal, jumlah pimpinan MPR naik dari lima orang di periode sebelumnya menjadi sepuluh orang pada periode saat ini. Karena itu, Fadel merasa dengan bertambahnya pimpinan, anggaran sudah seharusnya naik.
Bukan hanya itu, Fadel bahkan menyarankan Joko Widodo mencopot Sri Mulyani dari jabatannya karena diangap tidak menghormati MPR.
Sumber: CNN Indonesia
