Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Internasional > PBB Tuntut Kepatuhan Hukum Internasional usai AS ancam Venezuela

PBB Tuntut Kepatuhan Hukum Internasional usai AS ancam Venezuela

Internasional | 6 menit yang lalu
Editor : Orie Buchori

BAGIKAN :
PBB Tuntut Kepatuhan Hukum Internasional usai AS ancam Venezuela

KABARINDIO, NEW YORKPBB pada Senin meminta kepatuhan penuh terhadap hukum internasional demi keamanan penerbangan sipil internasional menyusul pengumuman AS bahwa wilayah udara Venezuela akan "ditutup sepenuhnya."

Seruan tersebut muncul setelah Presiden AS Donald Trump baru-baru ini mengancam di media sosial untuk "menutup sepenuhnya" wilayah udara Venezuela, yang mendorong Caracas untuk menuntut "penghormatan tanpa syarat" atas wilayah udaranya.

Meski demikian, PBB tetap bersikap sama di tengah meningkatnya ketegangan antara dua negara tersebut, sebut Juru bicara sekretaris jenderal PBB Stephane Dujarric kepada wartawan

Dia mendesak negara yang berseteru untuk menghormati kewajiban mereka atas hukum internasional, termasuk Piagam PBB dan semua kerangka hukum yang berlaku dan menggunakan mekanisme yang ada untuk mengatasi masalah secara damai demi menjamin keselamatan, keamanan, dan konektivitas penerbangan sipil internasional."

Menanggapi laporan di The Washington Post yang menyatakan Menteri Pertahanan Pete Hegseth memerintahkan serangan terhadap kapal yang diduga membawa narkoba, Dujarric mengatakan bahwa Sekretaris Jenderal Antonio Guterres "tetap sangat prihatin" tentang hal tersebut.

Dujarric juga merujuk pernyataan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Volker Turk, yang sebelumnya telah mengindikasikan bahwa serangan militer tersebut mungkin melanggar hukum hak asasi manusia internasional dan telah menyerukan penyelidikan atas serangan tersebut.

Gedung Putih mengonfirmasi pada Senin bahwa Hegseth telah mengesahkan perintah tersebut pada 2 September, tetapi perintah penyerangan dikeluarkan oleh Laksamana Angkatan Laut Frank Bradley, yang menurut juru bicara Caroline Leavitt telah bekerja "dengan baik sesuai kewenangannya dan sesuai hukum" dalam mengarahkan serangan mematikan tersebut.

AS telah memperluas operasi militer di seluruh Amerika Latin dalam beberapa bulan terakhir, mengerahkan Marinir, kapal perang, jet tempur, pesawat pengebom, kapal selam, dan drone.

Pekan lalu, Trump mengatakan AS akan "segera" mengambil tindakan terhadap para pengedar narkoba Venezuela di darat.

Sejak September, militer AS telah melancarkan 21 serangan terhadap kapal yang diklaimnya membawa muatan narkoba, menewaskan 83 orang.

Sumber: Anadolu


RELATED POST


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER