Paylater Ibarat Pedang Bermata Dua, Perlu Terus Edukasi Manfaat dan Risikonya
Kampanye #AndaiAndaPandai soroti risiko Paylater seperti fenomena gagal bayar (galbay) dan konsekuensi terlilit hutang akibat penggunaan yang tidak bijak
Surabaya, Kabarindo- Paylater terus menunjukkan perkembangan menjanjikan seiring adopsinya yang kian menjadi hal lumrah dalam masyarakat Indonesia. Pertumbuhan tersebut perlu diimbangi dengan edukasi yang tepat untuk menciptakan industri Paylater yang lebih kondusif bagi semua.
Menjawab hal tersebut, Kredivo sebagai penyedia Paylater di Indonesia, berkomitmen untuk mengedukasi penggunaan Paylater secara bijak dan bertanggung jawab sebagai inisiatif utama selama 2024.
Meenurut Indina Andamari, SVP Marketing & Communications Kredivo, Paylater ibarat pedang bermata dua yang dapat membawa manfaat atau risiko bergantung pada penggunaannya. Di tangan yang bijak, Paylater bisa meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup dengan membantu pengaturan arus kas Namun di tangan yang salah, dapat muncul konsekuensi serius seperti kredit macet dan skor kredit yang menurun.
“Untuk itu, kami merasa perlu terus mengedukasi tentang manfaat dan risiko Paylater secara imbang dan transparan, serta meluruskan berbagai stigma negatif terkait industri,” ujarnya.
Sejalan dengan fokusnya dalam edukasi pengguna, Kredivo baru-baru ini meluncurkan edukasi mengenai manfaat dan risiko Paylater bertajuk #AndaiAndaPandai. Dikemas dalam bentuk film pendek berkualitas tinggi, kampanye ini dengan transparan menunjukkan risiko nyata dari Paylater seperti fenomena gagal bayar (galbay) dan konsekuensi terlilit hutang akibat penggunaan untuk hura-hura. Di sisi lain, film ini juga mengangkat cerita-cerita nyata pengguna yang mampu meningkatkan kualitas hidup dengan dukungan Paylater, seperti penggunaan untuk mendukung pekerjaan ataupun modal usaha.
Hingga kini, sudah lebih dari 5 juta orang menonton video edukasi #AndaiAndaPandai di platform Youtube. Video berdurasi 5 menit ini ramai dikomentari oleh para pengguna yang membagikan pengalaman mereka. Beberapa komentar juga menyoroti keberanian Kredivo yang secara transparan membahas sentimen negatif terkait Paylater.
“Sebelum menggunakan Paylater, penting bagi pengguna untuk selalu mempertimbangkan kemampuan bayar. Pastikan pula memilih platform yang legal, jangan mudah percaya dengan iming-iming platform ilegal. Tidak kalah penting, selalu baca dan pahami semua syarat, ketentuan serta tingkat bunga dan biaya lain di dalamnya. Yang dapat meraih manfaat optimal adalah pengguna bijak yang menggunakan Paylater dengan perencanaan matang dan sesuai kebutuhan, tidak hanya berlandaskan keinginan,“ ujar Indina.
Kampanye #AndaiAndaPandai tidak hanya bertujuan mengedukasi masyarakat tentang penggunaan Paylater yang tepat, melainkan juga produk keuangan pada umumnya. Di tengah tingginya kesenjangan antara tingkat inklusi keuangan (85,10%) dengan tingkat literasi (49,68%) di Indonesia, kampanye edukasi tersebut bisa menjadi langkah penting untuk mendukung geliat industri keuangan inklusif, membantu menciptakan masyarakat yang lebih berdaya serta membawa efek berganda pada perekonomian nasional.
Foto: istimewa