KABARINDO, JAKARTA - Desainer kenamaan Indonesia Albert Yanuar kembali berpartisipasi di festival mode terbesar Indonesia JF3 yang pada tahun ini memasuki perayaannya yang ke-20 sejak pertama kali diselenggarakan tahun 2004.
Albert yang dikenal dengan koleksi busana bridal serta gaun-gaun dengan detail “hand embroidery” unik penuh intrikasi, namun tetap nyaman dipakai ini akan berkolaborasi dengan pelukis Ferdy Thaeras dan perusahaan Purwarupa 3D Printing.
Dengan inspirasi dan filosofi menarik, koleksi kali ini ditampilkan dalam dua lini show di JF3 pada hari ketiga, Sabtu (27/2024), di Gafoy La Piazza, Summarecon Mall Kelapa Gading.
Awal mula terciptanya kolaborasi antar maestro dari bidang berbeda ini terjadi saat pertemuan Albert Yanuar dengan pelukis Ferdy Thaeras di sebuah gallery, dimana lukisan-lukisan Ferdy menginspirasi Albert dalam mendesain motif-motif busananya. Aksesoris dalam karyanya kali ini, khususnya bando dan kalung spesial dibuat dengan teknik digital printing oleh Purwarupa 3D.
Busana-busana yang ditampilkan merupakan retrospektif lukisan-lukisan Ferdy yang menceritakan manis-pahit pengalaman hidupnya yang biasanya dituangkan dalam kanvas putih, kini oleh Albert dipresentasikan melalui gaun malam dan cocktail dress dengan dominasi warna neon pastel dengan motif abstrak ekspresionis yang menyimbolkan pengalaman hidup Ferdy yang penuh dengan gejolak emosi. Karya-karya Ferdy pada dasarnya adalah “healing therapy” yang Ferdy ciptakan tidak hanya untuk dirinya sendiri, namun juga bagi para pecinta seni, yang kemudian menginspirasi Albert Yanuar untuk membuat karya dalam koleksi “healing garden”.
Ini merupakan kali pertama Albert Yanuar berkolaborasi dengan disainer lain dalam satu koleksi, dimana koleksi yang ditampilkan melambangkan tren kemewahan yang lembut, yang menggambarkan campuran keanggunan klasik dengan potongan-potongan busana yang dibuat dengan amat cermat yang menonjolkan estetika fashion yang abadi.
Dengan menggunakan bahan-bahan premium dan skema warna yang halus namun kaya, koleksi-koleksi ini mendefinisikan kembali arti kemewahan dengan cara yang berkelas dengan impresi yang kuat.
Beberapa disain koleksi busana pria menampilkan warna-warna yang berani dan cerah dengan “twist” inovatif. Sebuah pengenalan kontras flamboyan pada gaya-gaya “reserved” (main aman) pada busana pria pada umumnya. Kontras ini memancarkan energi dinamis dan kreativitas artistik yang mendorong batas-batas pada fashion konvensional.
Total koleksi dalam show “Healing Garden” ini adalah 48 dengan koleksi “ready to wear” wanita 30 buah dan pria 8 buah, plus 10 gaun pengantin”.
Koleksi Bridal
Albert Yanuar sudah berpartisipasi di penyelenggaraan JF3 Fashion Festival tahun 2016, 2017 dan 2023. Albert merupakan lulusan fashion design & business school “Esmod” di usia 14 tahun (baru lulus SMP langsung masuk Esmod) dengan predikat memuaskan dan dinobatkan sebagai The Best Fashion Designer 2000-2003 ketika Ia lulus di usia 17 tahun. Di tahun 2011 Albert memenangkan Lomba Perancang Mode Enterpreneur Award yang membawanya mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Instituto Marangoni: Fashion, Art and Design Courses di Italia.
Sekian tahun malang melintang di dunia fashion, disainer kelahiran 26 Juni 1985 ini mengawali karirnya sebagai asisten disainer kawakan Sebastian Gunawan selama dua tahun. Kemudian Ia membuka labelnya sendiri dan mulai menjual karyanya “dari pintu ke pintu”. Pada awalnya gaun-gaun yang dijual adalah gaun-gaun untuk pesta “sweet seventeen”. Berkat kualitas karya dan marketing “dari mulut ke mulut” oleh para pelanggan loyalnya, nama Albert Yanuar semakin dikenal untuk membuat busana-busana untuk “event” yang lebih serius, hingga sekarang lebih dikenal sebagai “wedding dress designer”. Foto: Ist