Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Ekonomi & Bisnis > OJK dan Masyarakat Ekonomi Syariah Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Santri

OJK dan Masyarakat Ekonomi Syariah Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Santri

Ekonomi & Bisnis | Senin, 24 Oktober 2022 | 22:17 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
OJK dan Masyarakat Ekonomi Syariah Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Santri

OJK dan Masyarakat Ekonomi Syariah Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Santri

Surabaya, Kabarindo- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bekerja sama dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dan Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) Syariah telah menggelar rangkaian kegiatan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah serta menyemarakkan Hari Santri Nasional tahun 2022 dengan mengusung tema “SAKINAH” (Santri Cakap Literasi Keuangan Syariah).

Pembukaan perayaan Hari Santri Nasional dilakukan secara serentak di 5 pondok pesantren pada 22 Oktober 2022 yang dipusatkan di Pondok Pesantren Al-Munnawir Krapyak, Bantul, dan diikuti oleh Pondok Pesantren Darunnajah - Jakarta, Pondok Pesantren Mathla’ul Anwar Leuwipanjang - Banten, Pondok Pesantren API Syubbanul Wathon Secang – Magelang dan Pondok Pesantren Al-Anwar – Bangkalan.

Pelaksanaan perayaan di pondok-pondok pesantren tersebut diharapkan dapat memberikan multiplier effect kepada lingkungan sekitar, mengingat peran penting santri di lingkungannya. Kegiatan edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan literasi keuangan pada masyarakat, sehingga dapat berkontribusi dalam upaya pencegahan agar tidak terjerumus pada utang yang konsumtif atau penipuan yang berkedok investasi.

Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Friderica Widyasari Dewi, mengatakan pentingnya pemahaman keuangan syariah bagi santri. Santri didorong memiliki tingkat literasi keuangan yang baik agar dapat memperoleh kesempatan yang sama dalam mengakses keuangan (inklusi) pada lembaga jasa keuangan formal.

“Belajar keuangan itu kemampuan kita untuk mandiri secara keuangan nantinya. Karena sebetulnya ilmu tentang pengelolaan keuangan adalah keterampilan hidup yang sangat penting bagi kita semua,” ujarnya.

Tingkat literasi keuangan yang baik juga dapat menumbuhkan kesadaran mengenai kewaspadaan terhadap penawaran investasi ilegal/bodong yang marak terjadi di masyarakat.

Rangkaian kegiatan Hari Santri Nasional meliputi Talkshow Edukasi Keuangan Syariah, Launching Gerakan Santri Menabung dan Tabligh Akbar/Doa Bersama. Kegiatan dilanjutkan dengan pembukaan rekening Simpel iB selama periode 22 – 25 Oktober 2022 guna mendukung Gerakan Santri Menabung dan Bulan Inklusi Keuangan.

Puncak Hari Santri Nasional direncanakan pada 28 Oktober 2022 dengan agenda penyerahan simbolis Rekening Tabungan Santri dan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara OJK dengan MES.

Dalam kesempatan di Yogyakarta, Friderica mengunjungi sejumlah debitur Kredit Pemberdayaan Ekonomi Daerah (Pede) dari BPD DIY yang merupakan salah satu program Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Yogyakarta di Kelurahan Patehan Kemantren Kraton Yogyakarta.

Kredit Pede di lokasi tersebut menyasar Kelompok Wanita Tani (KWT) yang merupakan pelaku UMKM dengan awal usaha berfokus pada olahan hasil pertanian dan terus berkembang menjadi berbagai usaha di sektor perdagangan, perikanan dan kerajinan.

Debitur Kredit Pede di kawasan tersebut juga mendapatkan pendampingan dari Dinas Pertanian dan Dinas Pariwisata setempat dalam pengembangan usaha.

“Ini hasil kerja sama dari berbagai pihak, mulai dari pencetusan TPAKD oleh OJK, didukung oleh Pemda dengan menerbitkan SK Gubernur serta Pelaku Usaha Jasa Keuangan, sehingga kehadirannya dapat memberikan manfaat dan nilai tambah serta mendorong peningkatan perekonomian di daerah,” kata Friderica.

Kredit Pede merupakan implementasi dari Generic Model Skema Kredit Pembiayaan Melawan Rentenir Skema 3 (GMSK/PMR) yaitu penyediaan kredit/pembiayaan yang cepat dan murah. Kredit Pede memberikan plafon sebesar Rp.2,5 juta (tanpa agunan) dan plafon sampai dengan Rp.50 juta (dengan agunan tambahan).

Sejak diluncurkan pada 2020 hingga triwulan II/2022, kredit Pede telah dinikmati oleh lebih dari 2.499 debitur dengan total penyaluran kredit sebesar Rp.16,63 miliar. Sedangkan secara nasional triwulan II/2022, TPAKD melalui program K/PMR telah menyalurkan kredit/pembiayaan total sebesar Rp.4,4 triliun kepada 337.940 debitur.


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER