OJK Canangkan GENCARKAN, Diharapkan Jangkau 50 Juta Rakyat Indonesia
Surabaya, Kabarindo- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencanangkan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) dalam rangka mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan secara masif dan merata di seluruh Indonesia.
Pencanangan GENCARKAN dengan tema “Masyarakat Cerdas Keuangan Menuju Indonesia Emas 2045” dilaksanakan sekaligus memperingati Hari Indonesia Menabung (HIM) 2024 di Jakarta pada Kamis (22/8/2024). Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 1.300 peserta yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, pelaku UMKM dan anggota komunitas lainnya.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, mengatakan program GENCARKAN disiapkan sebagai upaya bagi seluruh pemangku kepentingan untuk mengorkestrasi gerakan secara nasional, guna meningkatkan literasi dan inklusi keuangan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Menurut Mahendra, program GENCARKAN juga mengacu pada hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2024 yang diselenggarakan OJK bersama BPS, yang menyebutkan tingkat inklusi keuangan di Indonesia saat ini sebesar 75,02%, sementara indeks literasi keuangan penduduk Indonesia sebesar 65,43%.
“Hasil SNLIK 2024 menunjukkan masih terdapat ruang untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia. Kami meyakini bahwa penguatan keduanya adalah kunci untuk meningkatkan likuiditas dan pendalaman pasar, yang akan berdampak pada pengembangan sektor jasa keuangan, termasuk peningkatan penyaluran pembiayaan. Jika ini kita dorong terus, maka memberikan daya ungkit bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.
OJK juga melihat masih maraknya aktivitas keuangan ilegal dan judi online serta kelompok masyarakat rentan keuangan yang perlu mendapat perhatian khusus seperti kaum perempuan, pemuda dan pelajar, UMKM, masyarakat 3T (terdepan, tertinggal dan terluar), serta kelompok disabilitas dan pekerja migran Indonesia.
Untuk mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan yang semakin progresif serta untuk melindungi masyarakat, diperlukan partisipasi aktif seluruh pemangku kepentingan mulai pemerintah pusat, pemda dan pelaku usaha jasa keuangan untuk berkolaborasi menjalankan GENCARKAN secara masif dan merata di seluruh daerah.
Target inklusi 98%
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, mengatakan dari sisi literasi keuangan, program GENCARKAN diharapkan dapat menjangkau seluruh kabupaten/kota dan menyasar seluruh kelompok prioritas dengan dukungan jaringan kantor PUJK yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
“Program GENCARKAN juga mendorong lahirnya 2 juta duta dan agen literasi dan inklusi keuangan yang dapat memberikan multiplier effect melalui beragam kegiatan edukasi keuangan bagi masyarakat luas. Program GENCARKAN juga akan dilakukan secara multikanal, sehingga diharapkan dapat menjangkau hingga 50 juta rakyat Indonesia,” katanya.
Melalui program GENCARKAN, ditargetkan pada 2025 sebanyak 90% pelajar Indonesia telah memiliki tabungan. Selanjutnya, melalui tabungan Simpanan Mahasiswa dan Pemuda (SiMuda), diharapkan sebanyak 2,5 juta kelompok mahasiswa dan pemuda telah memiliki rekening. Progam ini juga turut mendorong pembukaan akses kredit UMKM melalui program Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR, sehingga dapat menjangkau 1,6 juta debitur; serta mengakselerasi penggunaan produk keuangan oleh 30% kelompok penyandang disabilitas.
“End-state yang kita harapkan melalui Program GENCARKAN ini adalah indeks inklusi keuangan nasional dapat mencapai 98% pada perayaan Indonesia Emas tahun 2045,” kata Friderica.
Foto: istimewa