Oleh: Hasyim Arsal Alhabsi, Direktur Dehills Institute
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sering disebut sebagai "harga mati," sebuah frasa yang menggambarkan tekad bulat untuk mempertahankan keutuhan bangsa ini dari segala ancaman. Namun, mari kita renungkan lebih dalam: apakah NKRI hanya soal mempertahankan keutuhan teritorial? Atau, lebih dari itu, soal bagaimana kita memaknainya sebagai "harga hidup" yang harus dijunjung oleh setiap insan Indonesia?
Sebagai "harga hidup," NKRI bukan sekadar batas-batas geografis atau slogan-slogan patriotik. NKRI adalah semangat hidup bersama dalam keberagaman, berlandaskan falsafah Pancasila, semboyan Bhinneka Tunggal Ika, dan konstitusi UUD 1945. Ia adalah ruang di mana 280 juta jiwa dapat hidup berdampingan, saling menghormati, dan berkontribusi untuk kemajuan bangsa.
Pancasila: Landasan Spiritual dan Etika Bangsa
Pancasila adalah jiwa bangsa, yang mengarahkan kita untuk selalu berpegang pada nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Namun, nilai-nilai ini sering terabaikan. Seperti yang dikatakan Gus Badawi dalam tulisannya, kita sering lupa untuk kembali ke hati, tempat "kerajaan Ilahi" bersemayam. Ketika orientasi kita hanya pada materi, keadilan dan kemanusiaan sering terpinggirkan.
Pancasila mengajarkan bahwa keadilan sosial bukanlah slogan, melainkan tanggung jawab bersama. Sebagai harga hidup, NKRI menuntut kita untuk mengamalkan Pancasila dalam tindakan nyata—melawan ketidakadilan, memelihara keberagaman, dan menjunjung tinggi martabat setiap warga negara.
Bhinneka Tunggal Ika: Keberagaman yang Harus Dirawat
Keberagaman adalah kekuatan NKRI. Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya semboyan, tetapi prinsip yang mengingatkan kita bahwa perbedaan adalah anugerah, bukan ancaman. Namun, tragisnya, kita sering terjebak dalam polarisasi dan prasangka, melupakan esensi dari semboyan ini.
Sebagai "harga hidup," NKRI meminta kita untuk melihat perbedaan bukan sebagai pemisah, tetapi sebagai kekayaan yang memperkaya bangsa. Merawat keberagaman adalah tugas kita semua—dari Sabang hingga Merauke, dari Miangas hingga Rote—untuk memastikan bahwa setiap suara, budaya, dan identitas memiliki tempat yang adil dan setara.
UUD 1945: Pilar Konstitusional Keberlanjutan Bangsa
Konstitusi UUD 1945 adalah panduan utama dalam menjaga keutuhan dan keberlanjutan NKRI. Namun, seperti yang disoroti oleh para pemikir bangsa, orientasi kita yang terlalu materialistis sering membuat kita melupakan nilai-nilai luhur yang diamanatkan oleh konstitusi ini.
Sebagai warga negara, kita harus kembali kepada semangat UUD 1945, yang menempatkan kesejahteraan rakyat sebagai tujuan utama. Sistem politik, hukum, dan ekonomi harus berpijak pada prinsip keadilan dan keberpihakan kepada yang lemah. Jika tidak, maka kita hanya akan menjadi bangsa yang besar secara fisik, tetapi kehilangan jiwanya.
NKRI sebagai Harga Hidup: Sebuah Tantangan Spiritual dan Sosial
Menjunjung NKRI sebagai harga hidup berarti kita harus berani hidup sesuai nilai-nilai yang menjadi fondasi bangsa ini. Sebagaimana yang sering diingatkan oleh pemuka-pemuka agama, kita harus kembali ke hati—ke dalam diri kita sendiri—untuk menemukan kebijaksanaan, rasa syukur, dan keadilan. Dengan cara ini, kita tidak hanya mempertahankan NKRI, tetapi juga menghidupkannya dengan nilai-nilai luhur yang menjadi identitas bangsa.
NKRI sebagai harga hidup menuntut kita untuk menjunjung tinggi keadilan, merawat keberagaman, dan menjaga keseimbangan antara dunia lahiriah dan batiniah. Ia adalah tanggung jawab yang melampaui generasi, memastikan bahwa warisan bangsa ini tetap hidup dan bermakna bagi anak cucu kita.
Maka, mari kita jadikan NKRI bukan hanya sebagai harga mati, tetapi harga hidup yang dirawat, dihormati, dan dihidupkan setiap hari melalui tindakan, doa, dan pengabdian kepada bangsa dan negara. Sebab, di tangan kita, masa depan Indonesia ditentukan: apakah ia menjadi bangsa yang hanya besar secara fisik, atau bangsa yang benar-benar hidup dan bermartabat.
NKRI adalah kekayaan Indonesia yang tak tertandingi. Hanya dengan dasar ini, Indonesia pasti akan mencapai kejayaannya, kata Lexi M Budiman.