Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Internasional > Netanyahu Minta Badan Pengungsi Palestina (UNRWA) Ditutup

Netanyahu Minta Badan Pengungsi Palestina (UNRWA) Ditutup

Internasional | Kamis, 1 Februari 2024 | 17:06 WIB
Editor : Hauri Yan

BAGIKAN :
Netanyahu Minta Badan Pengungsi Palestina (UNRWA) Ditutup

KABARINDO, JAKARTA – Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyerukan penutupan badan pengungsi Palestina PBB (UNRWA) di Jalur Gaza. Selain menciptakan isu keterlibatan badan itu dalam serangan 7 Oktober, dia juga memerintah pasukannya melancarkan lebih banyak serangan udara di Gaza.

Dalih itu secara mentah-mentah ditelan negara-negara sekutu Israel yang notabene pendonor UNRWA seperti Amerika Serikat, Inggris dan lainnya dengan menghentikan pendanaan. Padahal penghentian operasional UNRWA dapat menghancurkan upaya kemanusiaan di Gaza.

Palestina menuduh Israel menghembuskan berita bohong soal keterlibatan staff UNRWA itu untuk memuluskan niatnya membumihanguskan Gaza. Organisasi yang dibentuk pada 1948 itu menjadi sumber kehidupan lebih dari separuh penduduk Gaza.

“Sudah saatnya masyarakat internasional dan PBB sendiri memahami bahwa misi UNRWA harus diakhiri,” kata Netanyahu kepada delegasi PBB yang berkunjung ke Israel.

Dia mengatakan UNRWA harus digantikan oleh lembaga bantuan lainnya untuk menyelesaikan masalah Gaza. Namun Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menggambarkan UNRWA sebagai tulang punggung seluruh program kemanusiaan di Gaza.

Para saksi mata mengatakan Israel telah meningkatkan serangan udara di Kota Gaza, di utara, dan membombardir beberapa bagian Khan Younis, di selatan. Hamas, kelompok militan Palestina yang menguasai Gaza, saat ini sedang mempelajari proposal tersebut, yang berisi rencana pembebasan semua sandera yang tersisa yang disandera pada 7 Oktober.

Israel mengatakan mereka berjumlah sekitar 136 orang. Sementara Hamas menuntut diakhirinya serangan Israel. Sebagian besar wilayah Jalur Gaza yang berpenduduk padat telah hancur akibat pemboman Israel selama hampir empat bulan.

Sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza terpaksa mengungsi akibat pertempuran yang telah menyebabkan krisis kemanusiaan terbesar di dunia. Otoritas kesehatan Gaza mengatakan 26.900 warga Palestina telah terbunuh.

Itu termasuk 150 orang dalam 24 jam terakhir, Kamis (1/2/2024), sejauh ini dalam perang yang dipicu setelah pejuang Hamas menyerbu kota-kota Israel pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 253 orang.

Militer Israel mengatakan pasukannya telah membunuh sedikitnya 25 militan Palestina di Gaza dalam 24 jam terakhir, dan tiga tentara Israel telah terbunuh. Itu menjadikan jumlah tentara yang tewas selama serangan darat Israel menjadi 224 orang. Red dari berbagai sumber


TAGS :
RELATED POST


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER