Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Olahraga > Munas Pertina Diwarnai Kericuhan dan Deadlock

Munas Pertina Diwarnai Kericuhan dan Deadlock

Olahraga | 6 jam yang lalu
Editor : Orie Buchori

BAGIKAN :
Munas Pertina Diwarnai Kericuhan dan Deadlock

KABARINDO, JAKARTA- Musyawarah Nasional (Munas) Persatuan Tinju Amatir Nasional (Pertina) 2025 yang berlangsung di Hotel Le Meridien, Rabu(25/6) kemarin, berlangsung ricuh dan menemui jalan buntu.

Munas yang mengusung tema 'Satu Hati Satu Tujuan' itu, diwarnai suasana memanas karena perbedaan pandangan antar peserta terkait keabsahan hak suara dari beberapa pengurus daerah yang berstatus sebagai Pelaksana Tugas (PLT).

Seperti diketahui, dalam Munas tersebut, agenda utamanya  pemilihan Ketua Umum Pertina 2025-2029 yang melibatkan dua kandidat kuat yakni, 
Mayjen TNI (Purn) Komaruddin Simanjuntak, dan Dr. Hillary Brigitta Lasut, S.H., LL.M., anggota DPR RI termuda dari Partai Demokrat.

Menurut salah satu peserta Munas,  Syarkawi Yuzan Sekretaris Pengprov Pertina Aceh, pada saat pembahasan Tatib masih berlangsung pendukung salah satu kandidat Dr Komaruddin Simanjuntak meminta agar Munas ditunda dengan tanpa alasan yang jelas dan Pimpinan Sidang secara sepihak menyatakan Munas berjalan deadlock.

"Sementara sebagian besar peserta munas yang lainnya, menginginkan munas tetap dilanjutkan. 20 Pengorov Peserta  Munas dari 33 peserta Munas, tetap melanjutkan kegiatan munas sampai dengan selesai," ungkapnya ketika dihubungi awak media via Whattsap, Kamis(26/6).

Munas Pertina Diwarnai Kericuhan dan Deadlock

Pengprov Aceh yang merupakan pendukung Dr. Hillary Brigitta Lasut, SH.LLM, juga mengatakan, kubunya memperjuangkan ada sekitar 33 hingga 36 suara yang seharusnya bisa berpartisipasi. Namun hingga saat ini, baru 21 suara yang dinyatakan sah untuk kandidat mereka.

Menurutnya, kondisi ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi tidak fair-nya proses pemilihan, dan berisiko mengurangi semangat demokratis dalam Munas. 

“Kami harap pimpinan sidang dapat objektif dan menjunjung tinggi asas keadilan organisasi. Jika semua suara dihitung sebagaimana mestinya, maka dukungan terhadap Ibu Hillary sangat signifikan,” tambahnya.

Ketegangan sempat membuat jalannya sidang diskors beberapa kali untuk memberikan ruang mediasi dan klarifikasi antara peserta, tim sukses, dan pimpinan sidang. Meski demikian, para peserta tetap mengikuti jalannya forum dengan penuh semangat dan antusiasme tinggi terhadap masa depan Pertina.

Sementara, Munas tidak berjalan sebagai mana mestinya karena deadlock,dan tidak menghasilkan keputusan apapun.


RELATED POST


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER