Mudik dengan Mobil? Perhatikan Hal-hal Berikut
Surabaya, Kabarindo- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi puncak mudik nasional terjadi pada H-2 atau Senin (8/4/2024) sebanyak 26,2 juta orang (13,7%), lalu H-4 pada Sabtu (6/4) sebanyak 23,2 juta orang (11,98%) serta H-3 atau Minggu (7/4) sebanyak 23,1 juta orang (11,94%).
Sebelumnya, Kemenhub juga memprediksi pemudik yang menggunakan mobil pribadi ke kampung halaman sebanyak 18,3% (35,42 juta) dari total 193,6 juta orang yang akan mudik untuk merayakan Idul Fitri tahun ini.
Fisa Rizqiano, Deputy Head Original Equipment (OE) Bridgestone Indonesia, mengingatkan sebelum anda mudik, jangan lupa untuk memeriksa kondisi ban kendaraan. Ban adalah satu-satunya bagian dari kendaraan yang menyentuh permukaan jalan, sehingga kontrol utama saat berkendara pada dasarnya ada pada ban.
“Meski lebarnya kurang lebih hanya selebar telapak tangan, ban memiliki peran penting untuk unsur keselamatan dalam berkendara. Hal ini menjadikan pemeriksaan sebelum melakukan perjalanan panjang sangat diperlukan untuk memastikan ban tersebut dalam kondisi prima,” ujarnya.
Berikut hal-hal yang sebaiknya dilakukan untuk memastikan ban dalam kondisi prima dan aman untuk digunakan dalam perjalanan jauh.
Periksa tekanan angin ban
Mengemudi dengan tekanan angin yang tidak tepat pada ban, baik terlalu tinggi maupun terlalu rendah, sangat berbahaya karena dapat mempengaruhi pengendalian (handling) serta daya cengkram (grip) kendaraan. Ban dengan tekanan yang tidak sesuai juga dapat mengakibatkan berkurangnya kenyamanan berkendara, membuat akselerasi terasa lebih lambat, mengurangi efisiensi bahan bakar, serta mempercepat kerusakan pada ban akibat keausan yang tidak merata. Waktu terbaik untuk memeriksa tekanan ban adalah ketika ban dalam keadaan dingin yang idealnya tercapai saat kendaraan berada dalam kondisi berhenti selama kurang lebih tiga jam. Perlu dicatat bahwa tekanan yang berada pada sumbu yang sejajar harus sama, sementara tekanan pada ban depan dan belakang dapat saja berbeda. Informasi tekanan ban ideal dapat dilihat pada lis pintu sopir atau pada buku owner’s manual kendaraan.
Periksa kondisi fisik ban
Layak atau tidaknya kondisi ban sebenarnya dapat diketahui dengan pengamatan visual sederhana tanpa memerlukan bantuan alat khusus. Pertama, periksa kondisi keausan atau kedalaman tapak ban. Tapak ban yang aus dapat berakibat pada berkurangnya kemampuan pengendalian kendaraan, meningkatnya risiko aquaplaning saat hujan, serta memperpanjang jarak pengereman kendaraan. Perlu diingat bahwa fungsi rem adalah menghentikan roda kendaraan, bukan menghentikan kendaraan itu sendiri. Jika tapak ban sudah aus, kendaraan bisa saja tetap tergelincir meski roda sudah terkunci dalam kondisi pengereman hard braking. Untuk mudahnya, tingkat keausan ban dapat diketahui dengan melihat Tire Wear Indicator (TWI) pada dinding samping (sidewall) ban. Jika tapak ban sudah sejajar dengan garis-garis TWI, artinya kedalaman tapak yang tersisa sudah kurang dari batas aman, yaitu 1.6mm, dan sudah memerlukan penggantian ban.
Selain kedalaman tapak, kondisi fisik lain yang perlu diperhatikan adalah adanya kerusakan ban, seperti retak, benjol, memar ataupun adanya paku atau benda asing lain yang menempel pada ban. Jangan sepelekan tanda-tanda kerusakan tersebut, karena dapat mengakibatkan integritas struktural ban melemah, sehingga lebih mudah pecah atau sobek jika terkena benturan.
Bawa barang bawaan seperlunya
Seperti halnya mobil, ban juga memiliki nilai daya angkut maksimal. Daya angkut maksimal atau load index menggambarkan beban maksimal yang dapat ditanggung oleh masing-masing ban, dan terdapat pada dinding samping (sidewall) ban. Mematuhi batasan ini penting karena beban yang berlebihan akan berdampak buruk terhadap ban serta pengendalian kendaraan. Kendaraan yang overload dapat menyebabkan pengendalian menjadi tidak responsif, meningkatkan konsumsi bahan bakar, serta mempercepat keausan pada ban.
Tindakan saat keadaan darurat
Jika selama perjalanan anda mengalami kejadian ban bocor atau sobek, jangan panik dan jangan menginjak rem secara tiba-tiba. Usahakan posisi stir yang lurus dan biarkan kendaraan melambat secara alami dengan bantuan engine braking. Setelah kendaraan melambat, perlahan arahkan kendaraan ke tempat aman seperti bahu jalan, berhenti, nyalakan lampu hazard serta pasang segi tiga pengaman. Jika kendaraan anda menggunakan ban serep tipe temporary yang biasanya berukuran lebih kecil, perhatikan kecepatan serta jarak tempuh maksimal yang tertera pada ban cadangan tersebut. Saat membeli ban baru, pastikan ban tersebut sesuai dengan ban lain yang terpasang pada mobil anda termasuk ukuran ban, jenis, indeks beban dan simbol kecepatan. Informasi ini dapat ditemukan di dinding ban (sidewall) anda atau di buku manual pemilik kendaraan.