Senayan, Jakarta, Kabarindo- Tidak semua Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah atau yang disingkat MPLS itu berujung miris malah maut.
Lupakan kasus SMA Taruna ataukah praktek-praktek kekerasan dari sekolah-sekolah lainnya dari level SMP dan SMA maupun SMK.
Dari pantauan redaksi dari bentangan spanduk di SMAN 24 bertuliskan Sekolah adalah Rumah & Keluargaku Sebagai Tempat Membangun Diri Lebih Baik.
"Itu dari saya jadi kalimat yang disepakati seluruh stakeholder dan komite sekolah. SMAN24 menerima 100an dgn 5 kelas yang memang menyesuaikan dengan ruang kelas yang tidak terlalu besar tapi tentu saja layanan paripurna untuk anak didik. Saat ini lapangan basket sedang dibangun dan saya buat taman bermain agar anak didik bisa betah berlama-lama disekolah dengan bermain halma, catur ataukah lainnya.Pokoknya ada keseimbangan tidak melulu belajar tapi hiburan juga penting," papar Nestaria R selaku Kepsek SMAN 24 yang lokasi sekolahnya berhadap-hadapan dengan gedung wakil rakyat, DPR.
Banyak sekolah yang menggandeng pihak BNN, Koramil dan Lembaga Masyarakat seperti KAMI Koalisi Anak Madani Indonesia serta SAI (Sahabat Anak Indonesia). Anak-anak baru yang memang masih ada yang masih bercelana pendek khas SMPnya dulu atau seragam sekolahnya dulu berbaur dengan lainnya.
Mereka raih inspirasi dan motivasi dari guru dan para mentor selain para Kakak Kelasnya mensosialisasikan layanan atau fasilitas apa saja yang ada disekolah. Itu pun yang redaksi lihat dari kelas baris berbaris, pendidikan karakkter dan kepribadian sampai penyuluhan anti narkoba dari BNN dan Koramil setempat.
Kepsek SMKN 1 Jakarta Pusat, Rachmedy sumringah atas prestasi 3 tahun berturut-turut sekolahnya raih Juara Nasional Kompetensi bidang Plumbing atau perpipaan dan siap berkompetisi ke luar negeri tidak lama lagi.
Pria berkumis yang berasal dari ranah Minang dan murah senyum ini sangat menyadari betul kebutuhan anak didiknya untuk mengenali diri dan paham karakter dan lingkungan agar bisa bersaing dengan dunia di masa depan.
Rangkaian MPLS menjadi positif karena keteraturan dan pengawasan langsung dari sang Kepala Sekolah seperti Nesta yang detik mengawasi tiap sudut mata kamera.CCTVnya dari bilik kerjanya, begitupula Rachmedy yang rutin berlalu lalang mengatur stafnya dan tim agar target tercapai dengan baik.
MPLS akan menjadi saat terindah dengan awal yang baik akan tidak pernah dilupakan oleh anak didik adalah tanggung jawab semua, bukan begitu ?