KABARINDO, JAKARTA - Tiga pelajar dari Taman Rama Intercultural School Bali berhasil memenangkan gelar juara dalam ajang Change It Challenge yang diselenggarakan oleh Monash University di Indonesia.
Tim pemenang yang terdiri dari Anna Melisa Klein, Neyja Darsana, dan Carissa Michellytha M.K dari Taman Rama Intercultural School Bali ini memukau para juri dengan presentasi mengenai ancaman polusi dan sampah terhadap laut dan ekosistem di Bali. Dalam solusi yang mereka tawarkan, tim berfokus pada strategi pengurangan, penggunaan kembali, dan daur ulang limbah sampah, termasuk penyediaan tempat sampah serta peralatan pengemasan sampah di tiga pantai di Bali.
Limbah daur ulang yang terkumpul akan disalurkan kepada mitra organisasi untuk diolah menjadi produk baru, sebagai upaya menciptakan siklus pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Sebagai apresiasi atas kemenangan tersebut, tim pemenang akan mengunjungi Melbourne, Australia, untuk bersaing dengan finalis lainnya dari berbagai penjuru dunia babak final Monash University Change It Challenge di tingkat global digelar pada bulan Februari 2025.
Nicholaas Sosrowibowo, Senior Regional Manager, International Student Recruitment di Monash University, menjadi ketua dewan juri dalam acara tersebut. Profesor Juliana Sutanto dari Fakultas Teknologi Informasi mendukung Nicholaas bersama Thomas Adi Saputra, Direktur Rekrutmen & Penerimaan Mahasiswa, JIC.
“Para akademisi, mahasiswa, karyawan, alumni, dan donatur kami adalah para changemakers. Melalui ajang Change It Challenge, Monash University bertujuan mendorong dan menginspirasi pelajar untuk menemukan solusi atas tantangan zaman, sekaligus menangkap berbagai peluang yang menanti mereka di jenjang pendidikan tinggi, termasuk di Monash University, ” ungkap Nicholaas Sosrowibowo.
“Ini adalah kesempatan bagi para pelajar untuk melihat bagaimana mereka dapat memberikan dampak positif bagi dunia, demi kemajuan generasi masa depan. Di Monash University, kami mewujudkan Change it Challenge melalui jangkauan, keahlian, dan kemitraan global untuk menciptakan perubahan yang berarti.”
Dalam babak final kompetisi di Indonesia, tujuh finalis ditantang untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam mengatasi berbagai isu global. Kompetisi ini bertujuan tidak hanya untuk meningkatkan kesadaran akan topik yang mereka angkat, tetapi juga untuk mendorong kolaborasi dengan sesama pelajar di seluruh Indonesia.
Adapun para peserta yang turut berpartisipasi dalam kompetisi ini antara lain:
- Aldrick Wong, Hanna Tan dan Amanda Taslim dari SMA Santo Nicholas.
- Michelle Alexandra Setiyawan dan Patrice Emmanuel Hendra dari Sekolah Kristen Cita Hati Timur Surabaya, Indonesia.
- Jocelyne Feng dan Yessemel Ananda Gozella dari Sekolah Bina Bangsa Malang.
- Rebecca, Kiana dan Jaden dari SMAK 8 Penabur Sekunder Tanjung Duren.
- Kevin, Vedarth dan Richard dari Singapore National Academy.
- Janice Ciam, Maria Andrea Barlian dan Veronika Wilis Pramoda Nirmala dari Sekolah Pelita Harapan Sentul.
Ajang Change It Challenge bertujuan melibatkan dan menginspirasi para siswa sekolah menengah atas dalam menciptakan perubahan yang berarti di bidang perubahan iklim dan pengembangan komunitas. Para peserta didorong untuk memanfaatkan elemen pendidikan, penelitian, inovasi, dan transformasi budaya dalam presentasi mereka, dengan tujuan menciptakan dampak positif di tingkat global.