KABARINDO, ISTANBUL – Miliarder Roman Abramovich, salah satu oligarki Rusia yang diberi sanksi oleh Barat atas invasi Moskow ke Ukraina, menghadiri pembicaraan damai antara delegasi Ukraina dan Rusia di Istanbul, Turki pada Selasa (29/3), lapor kantor berita Reuters.
Sebelumnya, Abramovich memang pernah disebut Kremlin telah memainkan peran awal dalam pembicaraan damai.
"Dia memang ambil bagian pada tahap awal," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan. "Sekarang [proses] negosiasi ada di antara kedua tim, Rusia dan Ukraina."
Abramovich diminta oleh Ukraina untuk membantu menengahi karena latar belakangnya di Rusia.
Seorang Yahudi yang berkewarganegaraan Israel, Abramovich adalah salah satu pengusaha paling berpengaruh yang memperoleh kekayaan luar biasa setelah pecahnya Uni Soviet pada 1991.
Saat pasca-Soviet di tahun 1990-an mengalami kekacauan di bawah Presiden Boris Yeltsin, Abramovich mengakuisisi saham di perusahaan minyak Sibneft, produsen aluminium Rusal, dan maskapai Aeroflot yang kemudian dijual.
Di bawah Putin, Abramovich menjabat sebagai gubernur wilayah terpencil Arktik Chukotka di Timur Jauh Rusia sebelum membeli Chelsea Football Club pada tahun 2003.
***(Sumber dan foto: Reuters)