Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Olahraga > Mercure Surabaya Peringati Earth Hour; Bersama Tunas Hijau & Siswa SMP

Mercure Surabaya Peringati Earth Hour; Bersama Tunas Hijau & Siswa SMP

Olahraga | Minggu, 31 Maret 2019 | 19:04 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Mercure Surabaya Peringati Earth Hour; Bersama Tunas Hijau & Siswa SMP

Mercure Surabaya Peringati Earth Hour; Bersama Tunas Hijau & Siswa SMP

Siswa SMP memakai kostum daur ulang dan tampilkan musikal

Surabaya, Kabarindo- Mercure Grand Mirama Surabaya memperingati Earth Hour pada Sabtu (30/3/2019) malam dengan memadamkan lampu di ruangan tertentu selama satu jam serta menyalakan lilin yang membentuk hati dan angka 60+.

Humas Mercure Surabaya, Dion, mengatakan Earth Hour diperingati jutaan orang di berbagai negara untuk menunjukkan komitmen mereka dalam melindungi planet ini. Gerakan ini bertujuan meningkatkan kesadaran semua orang untuk bertindak secara nyata dan berkelanjutan guna melindungi bumi dari kerusakan lebih jauh, di antaranya dengan mengurangi pemanasan global dan hemat energi.

Operational Manager Mercure Surabaya, Rohmad Oktoriyono, menambahkan seluruh hotel yang tergabung dalam manajemen Accor, termasuk hotelnya, ikut serta memperingati Earth Hour setiap tahun bersama komunitas atau siswa.

Pada peringatan tahun ini, Mercure Surabaya menggandeng Tunas Hijau serta sejumlah siswa SMPN 11 dan SMPN 26 Surabaya. Menurut Rohmad, hotelnya mengajak para siswa SMP untuk ikut dalam gerakan ini agar mereka menyadari pentingnya merawat bumi.

“Kesadaran ini perlu ditanamkan sejak dini kepada anak muda seperti mereka sebagai generasi penerus,” ujar Rohmad.

Selama acara berlangsung, para siswa SMPN 11 Surabaya menyerukan yel-yel zero waste dengan mengenakan kostum daur ulang. Sedangkan para siswa SMPN 26 Surabaya menampilkan musikal. Mereka tampak bersemangat terlibat dalam peringatan tersebut.

Mercure memadamkan lampu selama satu jam pada pukul 19.30-20.30. Semestinya pemadaman dilakukan pada pukul 20.30-21.30 sebagaimana lazimnya dilakukan di seluruh dunia. Menurut Dion, supaya acara ini tidak berlangsung terlalu malam, karena diadakan bersama siswa SMP.

Penyalaan lilin juga tidak dilakukan di balkon Jakarta Room sesuai rencana sebelumnya, namun di dalam ruangan, karena angin bertiup kencang sehingga lilin-lilin padam.

“Yang penting makna gerakan ini dan keikutsertaan kita dalam merawat bumi,” ujar Dion.

Penulis: Natalia Trijaji


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER