Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Ekonomi & Bisnis > Menentukan Prioritas Ketika Anak Kehilangan Minat pada Makanan

Menentukan Prioritas Ketika Anak Kehilangan Minat pada Makanan

Ekonomi & Bisnis | Selasa, 24 Oktober 2023 | 22:24 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Menentukan Prioritas Ketika Anak Kehilangan Minat pada Makanan

Menentukan Prioritas Ketika Anak Kehilangan Minat pada Makanan

Surabaya, Kabarindo- Orang tua sering menemukan buah hati mereka mengalami kehilangan atau penurunan minat pada makanan. Hal ini bisa terjadi, karena berbagai faktor mulai faktor fisik, psikologis dan sosial.

Junita, Business Unit Head Morinaga GUM, KALBE Nutritionals, meyakini perubahan dalam minat makan anak ini normal dan wajar pada masa pertumbuhan dan perkembangan. Sisi positifnya, ini juga kesempatan memperkenalkan anak pada beragam jenis makanan dan menciptakan kebiasaan, serta lingkungan makan positif yang akan bertahan hingga dia besar.

Ketika tubuh anak menerima semua nutrisi yang diperlukan, termasuk vitamin, mineral, protein dan karbohidrat, hal ini membantu menjaga keseimbangan nutrisi. Keseimbangan nutrisi yang baik dapat mempengaruhi nafsu makan.

“Anak yang mendapatkan nutrisi yang cukup, cenderung lebih sehat dan memiliki nafsu makan yang lebih baik. Anak yang merasa kurang nyaman atau tidak sehat mungkin kehilangan nafsu makan. Karena itu, dengan memperbaiki fungsi pencernaan dan penyerapan nutrisi, anak akan merasa lebih sehat dan memiliki selera makan yang lebih baik,” ujarnya.

dr. Muliaman Mansyur, Head of Medical KALBE Nutritionals, menjelaskan kehilangan atau penurunan nafsu makan pada anak umumnya bersifat sementara. Meskipun demikian, orang tua tetap harus memantau pertumbuhan dan perkembangan anak, mulai dari pencatatan berat dan tinggi badan serta perkembangan umum anak. Ketika anak kehilangan minat pada makanan, penting bagi orang tua menjadi teladan yang baik dalam hal pola makan sehat. Anak-anak sering meniru perilaku orang dewasa. Jadi jika orang tuanya menunjukkan minat positif pada makanan sehat, anak-anak terdorong untuk melakukannya juga.

“Orang tua tidak perlu panik dan segera susun prioritas yang tepat ketika anak kehilangan atau nafsu makannya berkurang. Kondisi ini normal dan sering terjadi dalam perkembangan anak. Penting untuk tetap tenang tetapi memastikan prioritas utama yaitu memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya, menciptakan lingkungan yang mendukung dan positif seputar makanan, serta memberi anak pilihan makanan yang sehat,” ujarnya.

Salah satu ibu yang mengamati perubahan pada selera makan anaknya adalah selebgram dan parenting blogger, Riri Restiani, yang khawatir ketika anaknya kehilangan minat untuk makan. “Semakin lama, semangat makan anak saya mulai kendor, hanya mau makan makanan tertentu. Saya khawatir ini akan mempengaruhi tumbuh kembangnya. Apalagi mulai terjadi perubahan fisik, misalnya anak jadi kurus. Sebagai ibu yang aktif mencari informasi, saya menemukan ternyata hampir 1 tahun anak saya tidak mencapai standar kenaikan berat badan yang ditargetkan,” ujarnya.

Riri lalu mengupayakan berbagai cara untuk mengembalikan minat dan selera makan anak. Mulai dari mengajak anak ikut menyiapkan makanan dan membuat lingkungan makan yang lebih positif dengan menjadikan waktu makan sebagai waktu yang menyenangkan untuk anak berhubungan dengan keluarga.

“Perlahan-lahan selera makannya membaik. Anak saya mulai mencapai berat dan tinggi badan ideal untuk usianya,” tuturnya.

Pengalaman serupa juga dialami selebgram dan parenting blogger Mira Utami. “Ketika anak mulai susah makan, saya berusaha tidak panik. Saya prioritaskan hal paling penting yaitu mencapai dan mempertahankan berat badan, kemudian melatih pola makan yang sehat bersama anak,” ujar Riri.

Peran orang tua sangat penting untuk membuat anak kembali makan dengan lahap. Setelah minat makannya kembali, berikan beragam pilihan makanan sehat yang membuat mereka lebih tertarik mencoba makanan baru. Buat pengalaman makan menjadi menyenangkan dengan menghadirkan makanan dalam bentuk yang menarik, seperti hidangan berwarna-warni atau bentuk-bentuk yang lucu. Ini bisa membantu meningkatkan minat anak pada makanan. Hindari memaksa anak untuk makan atau memberikan tekanan berlebihan, karena bisa membuat mereka semakin enggan makan. Biarkan mereka mengendalikan sejauh mana mereka ingin makan, tetapi pastikan kebutuhan nutrisinya tercukupi dan selalu tersedia pilihan yang sehat.

“Penting diingat bahwa setiap anak adalah individu yang unik. Pendekatan yang efektif untuk mengatasi masalah makanan dapat bervariasi. Yang terpenting mencukupi kebutuhan nutrisi hariannya, lalu menciptakan lingkungan makan yang positif dan mendukung anak dalam mengembangkan hubungan yang sehat dengan makanan,” ujar dr. Muliaman.


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER