KABARINDO, BOGOR- Sekedar buat konten tiktok atau youtube para kelompok remaja ini mencari perhatian. Fenomena kelompok remaja atau kerap disebut "rojali" yang menyetop truk secara paksa di Kota Bogor kian marak. Tak ayal, aksi berbahaya tersebut telah merenggut korban jiwa atau luka-luka. Kapolresta Bogor Kota, Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan, dalam kurun waktu 2 tahun terakhir (2020-2021) ada enam orang meninggal dunia, dua orang mengalami luka berat dan tiga orang luka ringan terkait aksi berbahaya tersebut. "Awal tahun ini (2022) dua korban luka berat," kata Susatyo, Selasa (25/1/2022).
Adapun ruas jalan atau titik rawan yang kerap dijadikan lokasi kelompok remaja itu berada di Jalan Soleh Iskandar, Jalan KS Tubun, Jalan Pahlawan, Jalan Abdullah Bin Nuh dan Jalan Darul Quran. "Mereka biasanya membuat konten-konten untuk diunggah ke media sosial dengan mempertaruhkan nyawa memberhentikan truk yang sedang melaju kencang secara mendadak dan paksa," jelasnya.
Diharapkan, para orangtua untuk lebih mengawasi anak-anak mereka agar tidak ikut atau terlibat dalam aksi berbahaya tersebut. Termasuk meminta para pengemudi truk untuk tidak memberikan tumpangan karena beresiko menimbulkan kecelakaan lalu lintas. "Upaya preventif dan edukasi kepada masyarakat, khususnya yang memiliki anak remaja, untuk lebih mengawasi dan memberikan pemahaman bahwa menumpang truk terbuka sangat berbahaya apalagi memberhentikan kendaraan yang sedang melaju, karena truk dengan bobot tertentu tidak mudah untuk berhenti mendadak. Jangan lagi ada nyawa remaja yang meninggal sia-sia di jalanan," pungkas Susatyo.
Sumber: okenews.com
Foto: pikiran rakyat