KABARINDO, JAKARTA – Maxim Indonesia menggelar diskusi panel dan dialog interaktif lintas pemangku kepentingan bertajuk “Sinergi Ekosistem Transportasi Digital dan Inovasi untuk Ekonomi Indonesia yang Inklusif” di Kantor Pusat Maxim, Pejaten, Jakarta Selatan, Kamis (11/12/2025).
Direktur Pengembangan Maxim Indonesia, Dirhamsyah, menyampaikan bahwa forum ini dirancang untuk memperkuat kolaborasi antara Maxim dan instansi pemerintah dari berbagai kementerian, khususnya dalam upaya membangun ekosistem transportasi digital yang berkelanjutan.

Acara tersebut dihadiri perwakilan dari Kementerian Perhubungan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koperasi dan UMKM, BPJS Ketenagakerjaan, serta sejumlah mitra pengemudi. Hadir di antaranya Utomo Harmawan, Kepala Sub Direktorat Angkutan Tidak Dalam Trayek Kemenhub, Bobby Satria, Perwakilan Kemenko Bidang Perekonomian, Temmy Satya Permana, Deputi Bidang Usaha Kecil Kemenkop UKM, dan Ramdani (BPJS Ketenagakerjaan), dan Muhammad Rafi Assagaf, Government Relation Manager Maxim Indonesia.
Kehadiran para pemangku kepentingan ini menegaskan pentingnya ruang dialog bersama untuk merespons dinamika transportasi digital yang semakin cepat berkembang.
Dalam forum tersebut, Maxim menegaskan komitmennya untuk terlibat aktif dalam pembahasan regulasi transportasi daring, termasuk isu struktur tarif dan komisi bersama Kementerian Perhubungan. Selain itu, Maxim siap mendukung pengembangan UMKM bersama Kementerian Koperasi dan UKM serta memperkuat kontribusi pada pertumbuhan ekonomi digital melalui sinergi dengan Kemenko Perekonomian.

Di bidang perlindungan mitra, Maxim mempertegas perannya melalui Yayasan Pengemudi Selamat Sejahtera Indonesia (YPSSI) yang fokus pada aspek keselamatan dan kesejahteraan pengemudi. Maxim juga mendorong para mitra untuk mendapatkan perlindungan tambahan melalui program jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan.
Dirhamsyah menegaskan bahwa transportasi daring kini menjadi pilar penting dalam pembangunan ekonomi digital nasional. Selain menghadirkan layanan mobilitas yang efisien, sektor ini juga membuka peluang bagi masyarakat untuk memperoleh pendapatan tambahan melalui skema kemitraan.
“Melalui forum ini, kami berharap dapat memetakan perkembangan kebijakan dan merumuskan kolaborasi lintas sektor secara berkelanjutan. Dengan skema kemitraan, Maxim memberikan fleksibilitas bagi mitra pengemudi untuk bekerja mandiri. Komisi aplikasi maksimal 15% memberikan ruang lebih besar bagi mitra meningkatkan pendapatan, sekaligus menjaga tarif tetap terjangkau,” ujar Dirhamsyah.

Sementara itu, Utomo Harmawan, Kasubdit Angkutan Tidak Dalam Trayek Kemenhub, menegaskan komitmen pemerintah untuk menjaga regulasi yang inklusif.
“Pemerintah berupaya menghadirkan regulasi yang terpadu dan inklusif. Kami terbuka terhadap saran dan masukan dari seluruh pihak, karena kebijakan yang efektif harus mencerminkan kebutuhan pelaku di lapangan,” tegasnya.
Diskusi yang berlangsung terbuka dan interaktif itu menghasilkan kesepahaman tentang pentingnya sinergi jangka panjang antara pemerintah dan industri untuk menjaga keseimbangan ekosistem transportasi digital. Forum ini diharapkan menjadi dasar penguatan kebijakan sekaligus memperluas manfaat ekonomi digital bagi masyarakat luas.
Sebagai informasi, Maxim telah beroperasi di Indonesia sejak 2018 dan kini memasuki tahun ke-6. Layanannya telah hadir di 350 kota di seluruh Indonesia dan terus memperluas jangkauan ke berbagai daerah. Foto: Orie Buchori/Kabarindo.com





