Jakarta, Kabarindo- Niat Anda melakukan traveling tentu adalah untuk bersenang-senang dan melepas kepenatan. Terlebih pada era modern ini, Anda bisa mencari tiket pesawat promo di https://www.traveloka.com/tiket-pesawat ke destinasi impian Anda dengan mudah dan memulai petualangan yang sangat menakjubkan. Tapi, jika Anda malah jatuh sakit di destinasi liburan, justru petaka yang Anda peroleh. Apalagi kondisi cuaca sudah masuk musim penghujan yang membuat tubuh harus makin fit.
Agar hal yang tak diharapkan itu tak terjadi, kami berikan beberapa kiat praktis untuk mempersiapkan stamina Anda menjalani liburan. Tips berikut terbagi dalam tiga pilar utama, yaitu olahraga atau aktivitas fisik, pola makan, dan istirahat.
• Berolahraga Dan Beraktivitas Fisik
1. Sebelum berangkat liburan.
Tingkatkan daya tahan tubuh sebelum berlibur. Minimal sebulan sebelumnya, mulailah melakukan kegiatan olahraga. Tidak perlu olahraga berat, olahraga ringan seperti joging, bersepeda, atau berenang dapat jadi pilihan tepat. Luangkan waktu paling tidak sekali seminggu untuk melatih seluruh otot di tubuh.
2. Saat liburan.
Setelah melakukan perjalanan panjang, lakukan gerakan senam ringan setibanya di tempat tujuan. Hal ini untuk mencegah agar otot tidak mengalami kekakuan.
Praktisi fitness dan pemerhati gaya hidup dari Amerika Serikat, Tina Haupert, mengatakan bahwa liburan membuat Anda sibuk dengan jadwal bersenang-senang sehingga agar Anda tetap mempunyai waktu untuk berolahraga, lakukan di pagi hari sebelum Anda mengikuti jadwal harian liburan Anda.
Merasa “tidak rela” menghabiskan banyak waktu untu berolahraga saat liburan? Pilih olahraga berintensitas tinggi lebih cocok. Dengan jenis olahraga ini, Anda dapat lebih menghemat waktu karena bisa dilakukan dalam waktu singkat, namun tetap memberikan manfaat yang sama dengan olahraga biasanya. Olahraga intensitas tinggi hanya memakan waktu kurang dari 20 menit, namun sudah dapat membakar kalori setara dengan lari jarak jauh.
• Pola Makan
Bepergian tak berarti muncul keharusan untuk mengubah kebiasaan makan secara ekstrem, sekalipun Anda berkunjung ke negara lain dengan perbedaan iklim atau zona waktu yang drastis. Kuncinya adalah berani menyesuaikan lidah dengan cita rasa lokal dan tetap berpegang pada prinsip-prinsip dasar makan sehat.
Berikut tip dari ahli gizi Emilia E. Achmadi MS, RD, ahli gizi dari Cardiovascular Clinic Cinere, untuk mengatur pola makan Anda selama liburan:
1. Perhatikan porsi dan frekuensi makan.
Jaga frekuensi makan Anda setidaknya tiga kali sehari, meski jam makan Anda mungkin bergeser karena perbedaan waktu.
“Kebiasaan waktu makan tak menentu malah cenderung membuat Anda makan lebih banyak,“ ujar Emilia. Pasalnya, jika Anda baru makan saat sudah merasa sangat lapar, hormon dalam tubuh sudah tidak seimbang, dan akan mendorong Anda mencari makanan yang tinggi gula dan lemak.
"Buat jadwal kunjungan ke tempat-tempat makan pada jam makan," saran Emilia.
Jangan ragu untuk bertanya pada pramusaji seberapa besar porsi makanan yang akan Anda pesan agar Anda tidak makan sampai terlalu kenyang atau malah membuang-buang makanan. Interaksi seperti ini diperlukan agar Anda tetap bisa menjaga disiplin pola makan selama liburan.
2. Siap sedia air minum.
Tubuh yang relatif lebih aktif bergerak, faktor makanan lokal yang mungkin mengandung banyak garam, juga udara yang bisa jadi lebih kering daripada Indonesia, dapat membuat Anda kehilangan lebih banyak cairan saat berlibur. Maka, sering-seringlah minum air.
Jangan tunggu sampai merasa haus, termasuk ketika berada di pesawat. Sirkulasi udara di pesawat cenderung miskin oksigen dan kering menurunkan kadar cairan tubuh sehingga Anda rentan mengalami dehidrasi.
3. Cerdik memilih menu.
Berhadapan dengan makanan yang terasa asing saat di luar negeri? Anggaplah itu bagian dari petualangan. Mulailah dari mencari alternatif asupan yang berbeda dari biasa. Contohnya, untuk karbohidrat, gantilah nasi dengan pilihan lain, seperti roti, ubi, jagung, kentang, pasta, atau mi.
Cobalah aneka ragam roti lain yang belum pernah ditemui. Cara mudah untuk mengetahuinya, lihatlah tekstur dan warna roti, makin gelap warna rotinya, makin beragam isi nutrisinya. Makin kasar dan padat tekstur roti, makin tinggi kandungan seratnya.
Bila belum bisa menikmati yang cita rasanya lebih kaya dan teksturnya lebih padat, seperti roti pumpernickel asal Jerman yang cenderung asam, cicipilah roti gandum utuh atau sourdough.
Selain roti, Anda juga bisa mencoba aneka crackers. Kombinasi roti atau crackers, irisan keju, dan olesan selai kacang bisa menjadi menu sarapan yang bergizi, lengkap dengan karbohidrat dan protein, apalagi bila ditambah buah-buahan.
Jangan lupa, sebelum mencoba makanan tradisional setempat, perhatikan konten bahan-bahan dan cara pembuatannya, apakah menggunakan banyak lemak, mengandung banyak gula, atau digoreng secara deep fried.
4. Jangan lupa sarapan.
Perjalanan panjang seringkali membuat Anda lupa untuk sarapan. Padahal makanan yang dikonsumsi di pagi hari adalah sumber energi utama Anda untuk memulai hari. Jika Anda melewatkan sarapan, metabolisme dan pembakaran lemak dalam tubuh akan menurun.
Akibatnya, nafsu makan akan meningkat sehingga konsumsi Anda saat makan siang akan lebih banyak dibanding biasanya. Untuk mengatasi rasa lapar berlebihan di siang hari, pilihlah sarapan yang mengandung protein tinggi, serat, dan karbohidrat kompleks. Segelas yoghurt dengan roti gandum dapat menjadi pilihan tepat.
5. Hindari mengonsumsi makanan dalam porsi besar.
Hindari menggunakan istilah “aji mumpung”, mumpung liburan. Liburan bukan berarti Anda harus lupa diri dalam menyantap makanan tersebut dan melupakan kesehatan. Apalagi jika Anda mengonsumsi makanan dalam jumlah besar sekaligus yang berpotensi mengakibatkan masalah pencernaan.
Solusinya, konsumsi makanan yang disediakan secukupnya dalam jumlah yang sedikit-sedikit. Dengan begitu, Anda bisa mencicipi semua makanan dengan aman.
• Istirahat
Hal ini tak kalah penting bagi Anda untuk tetap prima selama liburan. Tanpa disadari, kita terlalu sibuk dengan jadwal liburan hingga melupakan waktu istirahat. Tak mau “ambruk” lebih awal? Luangkan waktu untuk istirahat (baca: tidur).
1. Saat perjalanan.
Gunakan waktu saat perjalanan untuk tidur sehingga saat tiba di tempat tujuan, Anda mempunyai energi baru untuk beraktivitas.
2. Setelah perjalanan.
Melakukan perjalanan jauh, terutama perjalanan yang melewati beberapa zona waktu, bisa menyebabkan kita mengalami jetlag, akibatnya terjadi kekacauan dalam tubuh yang selama ini berjalan teratur. Untuk mengurangi dampak dari jetlag, usahakan cukup tidur sebelum melakukan perjalanan.
3. Tidur berkualitas saat liburan.
Walau sebentar, luangkan waktu untuk tidur berkualitas. Tak perlu lama, yang penting Anda masuk dalam fase tidur nyenyak (deep sleep). Untuk mendapatkannya, Anda dapat sambil mendengarkan musik yang me-rileks-kan atau membayangkan hal-hal menyenangkan yang akan Anda lakukan saat liburan.