Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Internasional > Malam yang Tak Terlupakan di Bawah Bintang-Bintang di Australia Barat

Malam yang Tak Terlupakan di Bawah Bintang-Bintang di Australia Barat

Internasional | Minggu, 17 November 2024 | 21:25 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Malam yang Tak Terlupakan di Bawah Bintang-Bintang di Australia Barat

Malam yang Tak Terlupakan di Bawah Bintang-Bintang di Australia Barat

Surabaya, Kabarindo- Menikmati keindahan alam Australia Barat tak harus berhenti saat matahari terbenam. Justru, gelapnya malam menjadi momen yang tepat untuk menatap ke atas dan menyaksikan kilauan gugusan bintang yang menghiasi langit malam.

Bagi wisatawan yang ingin menjauh dari hiruk-pikuk kota dan merasakan kedekatan dengan alam, stargazing di Australia Barat akan memberikan pengalaman yang tak terlupakan. Salah satu lokasi paling ikonis untuk stargazing di Australia Barat adalah Pinnacles Desert di dalam Taman Nasional Nambung, hanya 2,5 jam perjalanan dari Perth. Pilar batu kapur yang menjulang tinggi dengan latar belakang padang pasir, menciptakan suasana seakan di permukaan bulan, yang semakin memukau saat diterangi kilauan bintang-bintang di langit malam.

Selain Pinnacles Desert, Gravity Discovery Centre di Gingin, sebuah kota kecil berjarak satu jam di utara Perth, adalah tempat yang ideal bagi para penggemar astronomi. Wisatawan dapat mengunjungi Gravity Discovery Centre pada malam hari setiap Jumat dan Sabtu. Di sana, para wisatawan dapat mengikuti sesi Aborigin Astronomy yang dipandu oleh Tetua Aborigin, Noel Nannup, untuk mempelajari hubungan menarik antara konstelasi bintang-bintang dengan kisah-kisah dreamtime dari suku Aborigin.

Untuk wisatawan yang memiliki waktu terbatas dalam perjalanannya, kunjungi Perth Observatory yang mengadakan Exclusive Night Tours. Peserta tur dapat menjelajah langit malam menggunakan teleskop canggih serta mendapat penjelasan tentang langit di belahan bumi selatan. Peserta juga dapat melihat koleksi meteorit dan astrofotografi, serta menjelajahi Atlas Coelestis yang bersejarah karya astronom kerajaan pertama Inggris, John Flamsteed, yang diterbitkan pada 1729.

Pengalaman stargazing yang menakjubkan akan menanti jika para wisatawan bersedia menjelajah lebih jauh bersama operator tur berpemandu. Wisatawan yang mementingkan kenyamanan dapat memilih glamping di taman nasional dan menikmati pemandangan langit berbintang yang indah dari tenda yang nyaman. Sementara itu, wisatawan yang gemar berpetualang dapat mengikuti jelajah alam di bawah langit berbintang. Setiap operator tur juga menawarkan pengalaman makan malam di alam terbuka, sehingga aktivitas stargazing menjadi semakin istimewa dan nyaman bagi semua orang.

Glamping di bawah langit berbintang

Merasakan kedekatan dengan alam dan keajaiban semesta lewat pengalaman glamping di Salis Ningaloo Reef Safari Camp dan Karijini Eco Retreat. Kedua lokasi ini berada di dalam taman nasional, menawarkan tenda-tenda ramah lingkungan yang nyaman dan minim dampak terhadap lingkungan. Aktivitas ini menjadi cara sempurna dan nyaman untuk melakukan stargazing dan menikmati keindahan alam.

Para pecinta kuliner tentu tak akan melewatkan pengalaman menakjubkan berupa makan malam eksklusif di bawah cahaya bintang. Peserta diajak bersantap di sebuah lokasi privat di kota kecil Kununurra, Kimberley, di bawah naungan pohon boab yang ikonik.

Jelajahi alam dari Kalbarri Skywalk yang terletak di atas ngarai Murchison River. Tur ini cocok untuk para pencinta astronomi maupun para petualang untuk menikmati keindahan langit malam dengan cara yang lebih santai. Bisa pula makan malam di Kalbarri Skywalk, menjadikan stargazing sebagai pengalaman tak terlupakan.

Wisatawan yang ingin melakukan stargazing di Pinnacles Desert dapat menikmati makan malam barbeque khas Australia sebelum langit malam dihiasi dengan ribuan bintang yang berkilau. Selama tur, peserta juga akan belajar tentang astronomi dan mendengarkan kisah-kisah dreamtime suku Aborigin tentang langit malam.

Pengalaman stargazing dengan perspektif Aborigin

Suku Aborigin telah ‘membaca’ dan mempelajari tentang langit malam selama lebih dari 60.000 tahun. Hasilnya tertuang dalam bentuk upacara, kalender, navigasi, seni dan cara pengumpulan makanan. Kekayaan sejarah dan ilmu dari praktik suku Aborigin membuat stargazing berdasarkan perspektif Aborigin adalah pengalaman menarik yang menambah wawasan bagi wisatawan.

Wisatawan dapat mengikuti tur di Karratha yang menawarkan pengalaman berkemah dua hari di Taman Nasional Millstream-Chichester, hingga Wula Gura Nyinda di Shark Bay yang menghadirkan Didgeridoo Dreamtime Experience, yang memberi pengalaman budaya suku Aborigin yang mendalam.

Mengikuti program dari operator tur berpemandu atau menginap di salah satu properti Retreat di Australia Barat membantu membuat aktivitas stargazing menjadi lebih seru dan menyenangkan.

Foto: istimewa


RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER