Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Hukum & Politik > Mahasiswa ITS Rancang Kancadele; Aplikasi Bisnis Solusi Impor Kedelai

Mahasiswa ITS Rancang Kancadele; Aplikasi Bisnis Solusi Impor Kedelai

Hukum & Politik | Minggu, 13 Januari 2019 | 19:01 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Mahasiswa ITS Rancang Kancadele; Aplikasi Bisnis Solusi Impor Kedelai

Mahasiswa ITS Rancang Kancadele; Aplikasi Bisnis Solusi Impor Kedelai

Teman bagi petani kedelai dan pelaku industri kacang kedelai di Indonesia

Surabaya, Kabarindo- Saat ini mayoritas suplai kedelai di Indonesia masih bersumber dari impor, sehingga harga kedelai lokal menjadi lebih mahal dari pada kedelai impor.

Berangkat dari masalah tersebut, tiga mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya memiliki ide untuk merancang aplikasi bisnis untuk memberikan solusinya dengan nama Kancadele.

Mereka adalah Muhammad Arif Setiadi, Nur Aeni Elmi dan Asma’ul Khusna dari Departemen Teknik Industri ITS yang merancang aplikasi inovatif tersebut sebagai upaya menyelesaikan permasalahan impor kedelai di Indonesia.

Tentang nama Kancadele, Arif mengaku terinspirasi dari bahasa Jawa. Ia menjelaskan, Kancadele merupakan gabungan dari kata kanca yang berarti teman dan dele yang merupakan pengucapan kata kedelai dalam bahasa Jawa.

“Melalui nama tersebut, diharapkan aplikasi ini dapat menjadi teman bagi petani kedelai dan pelaku industri kacang kedelai di Indonesia,” ujarnya.

Berbicara mengenai kualitas, Arif menilai kualitas kedelai lokal belum bisa bersaing dengan kedelai impor. Karena itu, tim-nya menghadirkan aplikasi Kancadele untuk membantu pemasaran kedelai lokal dan edukasi bagi para petaninya.

Harga asli kedelai dari petani tidak dapat berubah atau meningkat, karena dipengaruhi oleh tengkulak, distributor dan wholesaler. Arif menjelaskan, aplikasi Kancadele akan membantu menyederhanakan rantai pasok antara petani kedelai lokal dengan pengrajin olahan kedelai seperti pembuat tahu, tempe dan susu kacang kedelai.

“Aplikasi ini bisa membantu produk kedelai lokal Indonesia untuk menjadi lebih unggul dari pada produk impor. Dengan begitu, Kancadele dapat membantu menyejahterakan petani kedelai dan Indonesia tidak bergantung pada kedelai impor,” ujarnya.

Berbekal ide bisnis Kancadele tersebut, tim tersebut sukses meraup dua gelar juara sekaligus sebagai juara kedua dan ketiga pada kompetisi ide bisnis, baru-baru ini. Dua kompetisi tersebut yaitu Business Plan Competition Hology (House of Technology) dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya dan ajang Agribusiness Business Plan Competition (ABPC) 2018 dari Departemen Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran.

Penulis: Natalia Trijaji


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER