Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Hiburan > MAFINDO Garap Film Ikan Pari, Dorong Masyarakat Lawan Hoax

MAFINDO Garap Film Ikan Pari, Dorong Masyarakat Lawan Hoax

Hiburan | Sabtu, 13 Mei 2023 | 23:17 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
MAFINDO Garap Film Ikan Pari, Dorong Masyarakat Lawan Hoax

MAFINDO Garap Film Ikan Pari, Dorong Masyarakat Lawan Hoax

Bakal tayang di 6 kota sebagai materi kampanye cerdas kepada masyarakat Indonesia

Surabaya, Kabarindo– Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) yang gencar melakukan advokasi melawan hoax berhasil merilis film berjudul “Dunia Tanpa Hoax (Film Ikan Pari) yang diproduksi pada 2022.

Film pendek bergenre drama komedi tersebut siap digunakan sebagai materi kampanye cerdas kepada masyarakat Indonesia dalam melawan hoax. “Film Ikan Pari” akan dikampanyekan di Kupang, Surabaya, Makassar, Pontianak, Medan dan Aceh. Masing-masing kota ini memiliki kesamaan dalam menghadapi penyebarluasan hoax yang makin mengancam harmonisasi di masyarakat.

“Kegiatan pemutaran film akan dilakukan dengan cara roadshow. Kami berharap terjadi peningkatan kesadaran masyarakat dalam melawan hoax di enam kota terpilih,” ujar Koordinator Divisi Periksa Fakta Media MAFINDO, Bentang Febrylian.

“Film Ikan Pari” bercerita tentang seorang nenek bernama Wasima yang bertengkar dengan cucunya, Jessica, karena tak mau menuruti nasihat si nenek. Jessica ogah nakan sayur. Ia lalu ke luar rumah dengan membanting pintu. Si nenek yang marah, berteriak menyebut Jessica anak durhaka. Tiba-tiba terdengar jeritan. Ketika si nenek keluar, ia melihat kertas putih berbentuk ikan pari yang besar mirip layangan. Si nenek mengira kutukannya membuat Jessica menjadi ikan pari yang dikenal sebagai urban legend.

Wasima menganggap ikan pari itu sebagai Jessica dan tetap menyayanginya serta memperlakukannya seperti manusia. Ia selalu membawa Jessica kemana-mana. Sejak kejadian itu, Wasima menjadi pusat perhatian dan sering diundang menjadi bintang tamu di acara TV. Hingga dua tahun kemudian, muncul sosok perempuan misterius yang menunggu Wasima di rumahnya. Ia memberitahu bahwa Jessica bukan menjadi ikan pari, melainkan diculik yang berarti kutukan tersebut sebenarnya tidak terjadi. Namun dibuat seolah-olah nyata supaya masyarakat percaya. Ini termasuk hoax.

Tentu saja Wasima sangat marah dan minta segera dipertemukan cucunya. Ia kemudian dibawa ke sebuah gudang bersama seorang laki-laki yang pekerjaannya sehari-hari menyebar hoax. Wasima diperlihatkan tayangan di komputer lawas yang menunjukkan Jessica sudah pulang. Namun ia terlanjur marah dan menembak perempuan itu.

“Film Ikan Pari” disutradarai oleh Winner Wijaya dan Andi Muhyiddin sebagai Supervising Producer. Film ini dibintangi oleh Mbok Tun sebagai Wasima, Muhammad Khan, Runny Rudiyanti dan Kiki Narendra.

Film tersebut telah ditayangkan di Auditorium Institut Francais Indonesie - Surabaya pada Jumat (12/5/2023) setelah diadakan di Kupang dalam rangkaian kampanye di enam kota. Penayangan film dilanjutkan dengan diskusi dan menggandeng Independen Film Surabaya (INFIS) yang aktif dalam menggiatkan perfilman di Surabaya.

Sesi diskusi menghadirkan Winner, Mbok Tun, Fauzan Abdillah, Ketua INFIS & praktisi film, serta Cahya Suryani, Korwil MAFINDO Mojokerto.

Cahya mengatakan, banyak orang mudah dimanipulasi sehingga gampang percaya pada hoax, termasuk berita-berita hoax yang marak menjelang pemilu 2024. MAFINDO juga melihat tren hoax makin meningkat menuju pemilu 2024. Mendekati kegiatan politik akbar ini, makin gencar bermunculan hoax politik identitas.

“Hoax mudah menyebar dibantu oleh teknologi yang dimanfaatkan oleh si pembuat dan penyebar,” ujar Cahya.

Mbok Tun menambahkan, ia senang bisa bermain di Film Ikan Pari yang mengemban misi melawan hoax. Ini juga menjadi pengalaman pertamanya memegang senjata api yang berat dan mengharuskannya untuk menembak.

Selain acara tersebut, MAFINDO juga melakukan kunjungan ke media lokal dalam menyosialisasikan “Film Ikan Pari” kepada masyarakat Surabaya. Produksi “Film Ikan Pari” sendiri merupakan salah satu program yang masuk dalam program “MEDIA” MAFINDO.

Menurut Bentang, kunjungan tersebut memiliki peran strategis dalam memperluas diseminasi pesan yang ingin disampaikan dalam film.

“MAFINDO mengajak media lokal terlibat aktif dalam menggerakkan masyarakat melawan hoax. Melalui kolaborasi yang dilakukan seluruh lapisan masyarakat di Surabaya, maka mimpi untuk mewujudkan Surabaya bebas hoax akan lebih mudah terwujud,” terangnya.


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER