Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Ekonomi & Bisnis > Luhut: Rabu, Pemerintah akan Evaluasi Kebijakan Pelarangan Ekspor Batu Bara

Luhut: Rabu, Pemerintah akan Evaluasi Kebijakan Pelarangan Ekspor Batu Bara

Ekonomi & Bisnis | Senin, 10 Januari 2022 | 20:56 WIB
Editor : Sarah Anastasia

BAGIKAN :
Luhut: Rabu, Pemerintah akan Evaluasi Kebijakan Pelarangan Ekspor Batu Bara

KABARINDO, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah akan mengevaluasi kembali wacana pembukaan ekspor pada Rabu (12/1/2022). Namun, jika pembukaan ekspor diputuskan, tetap akan dilakukan secara gradual. Demikian keterangan tertulis Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Luhut mengimbau PLN agar membeli batubara dari perusahaan tambang batubara yang memiliki kredibilitas dan komitmen pemenuhan yang baik. Jangan lagi membeli dari trader yang tidak memiliki tambang. Serta menggunakan kontrak jangka panjang untuk kepastian suplai. PLN juga harus meningkatkan kemampuan bongkar batubara di masing-masing PLTU.

Sementara itu ia menegaskan dirinya meminta Tim Lintas Kementerian/Lembaga untuk segera menyiapkan solusi jangka menengah untuk penyelesaian pasokan batu bara ke dalam negeri (Domestic Market Obligation/DMO) untuk pembangkit listrik milik PT PLN (Persero). Tim itu sendiri terdiri dari Kemenko Marves, Kementerian Perdagangan, Kementerian ESDM, dan PLN.

Menurut Luhut, untuk solusi jangka pendek dalam memenuhi kebutuhan PLTU PLN dan listrik swasta (Independent Power Producer/IPP) pada bulan Januari, pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan dan intervensi untuk memenuhi alokasi pasokan dan ketersediaan transportasi untuk mencapai standar minimal operasi (HOP) 15 hari dan HOP minimal 20 hari untuk PLTU yang kritis.

Dalam rapat koordinasi hari ini, kata Luhut, PLN membutuhkan pasokan batu bara sebesar 16,2 juta ton (MT). Kekurangan pasokan sebesar 2,1 juta MT sudah terpenuhi dari tambahan penugasan Dirjen Minerba pada tanggal 9 Januari 2022 dan akan diselesaikan perikatannya paling lambat 11 Januari 2022.

Sementara iru, total kebutuhan armada untuk mengangkut batu bara di akhir bulan Januari 2022 mencapai 130 vessel shipment dan 771 tongkang shipment. Dari kekurangan armada sejumlah 18 vessel dan 211 tongkang, telah terpenuhi sejumlah 11 vessel dan 187 tongkang.

"Sisanya masih dalam proses nominasi dan seluruhnya digaransi ketersediaannya oleh INSA, sesuai waktu dan lokasi yang telah ditentukan PLN," menurut pihak PLN.

Sementara itu, hasil operasi lapangan tim Minerba bersama tim PLN mengenai kargo batubara tujuan ekspor di Kalsel dan Kaltim, beberapa sudah berhasil ditindaklanjuti. Sejumlah 62,5 ribu MT kargo batubara yang diperuntukkan ekspor, atas dukungan semua pihak termasuk Dirjen Hubla, berhasil dialihkan ke tujuan domestik dan segera mengarah ke PLTU Paiton 9. (Foto: Wikipedia)


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER