Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Ekonomi & Bisnis > Luhut Berharap Dibukanya Penerbangan Internasional Bisa Bangkitkan Perekonomian Pulau Bali

Luhut Berharap Dibukanya Penerbangan Internasional Bisa Bangkitkan Perekonomian Pulau Bali

Ekonomi & Bisnis | Jumat, 4 Februari 2022 | 23:48 WIB
Editor : Budiman

BAGIKAN :
Luhut Berharap Dibukanya Penerbangan Internasional Bisa Bangkitkan Perekonomian Pulau Bali

KABARINDO, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berharap dengan dibukanya penerbangan internasional, pariwisata dan perekonomian Bali dapat bangkit.

"Saya harap upaya ini dapat banyak membantu perekonomian warga di Pulau Bali untuk bisa bangkit kembali," katanya dalam keterangan di Jakarta, Jumat (4/2/2022).

Namun, Luhut tetap menegaskan bahwa meskipun sudah dibuka, turis mancanegara wajib mematuhi aturan karantina, sesuai dengan Surat Edaran (SE) Nomor 4 Tahun 2022 yang dikeluarkan Satgas Penanganan COVID-19.

"Saya juga titip kepada semua pihak untuk benar-benar mematuhi protokol kesehatan yang diatur oleh Satgas COVID-19. Karena ini semua tidak ada artinya kalau kita tidak disiplin," pesannya.

Adapun gerbang penerbangan internasional di Bali sudah dibuka lagi bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) sejak Jumat (5/2/2022). Pembukaan ini demi membangkitkan perekonomian Bali yang dihantam pandemi COVID-19.

Aturan Ketat

Dalam penerapannya, seluruh PPLN wajib menunjukkan kartu atau sertifikat vaksinasi seminimalnya 14 hari sebelum keberangkatan, menunjukkan hasil negatif tes RT-PCR dari negara asal maksimal 2x24 jam sebelum keberangkatan, dan melakukan karantina sesuai ketentuan.

BACA JUGA:

Penghasilan Google Tahun 2021 Mencapai Rp 3.700 Triliun

Adapun saat ini ada opsi 447 kamar hotel yang tersebar di wilayah Nusa Dua, Ubud, Sanur, dan Jimbaran untuk melakukan karantina.

Seluruh jenis karantina juga sudah menyiapkan hotel isolasi dan SOP untuk kasus positif dan kontak erat sebagai antisipasi.

Selain soal protokol kesehatan, pemerintah juga menurunkan biaya minimum asuransi yang awalnya 100.000 dolar AS menjadi 25.000 dolaar AS.

Luhut menjelaskan bahwa pembukaan penerbangan internasional ini sudah dipertimbangkan secara matang.

"Segala langkah yang disiapkan tentunya penuh dengan perhitungan berdasarkan data-data lapangan dan masukan dari berbagai ahli di bidangnya. Kita juga akan terus memonitor jumlah pergerakan kasus konfirmasi secara harian, tapi harapan saya masyarakat Bali benar-benar bisa terbantu dengan kebijakan ini, asalkan kita semua bisa disiplin," kata Luhut.

Pembukaan gerbang penerbangan internasional ini juga disambut baik oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

"Sudah lebih dari dua tahun Bali mengalami kontraksi yang sangat signifikan. Mengingat pariwisata menjadi tulang punggung perekonomian Bali. Oleh karena itu, dengan kebijakan yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu, melalui dibukanya penerbangan internasional ke Bali yang kemarin ditandai dengan mendaratnya pesawat Garuda Indonesia dari Bandara Narita (Jepang) ke Bandara I Gusti Ngurah Rai. Saya berharap ini menjadi awal kebangkitan ekonomi Bali pada khususnya, dan Indonesia pada umumnya," ungkap Sandiaga.



 


RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER