Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Gaya hidup > Lima Desainer Siap Tampilkan Karya Batik Pamekasan; Usung Tema Lir Sa Alir

Lima Desainer Siap Tampilkan Karya Batik Pamekasan; Usung Tema Lir Sa Alir

Gaya hidup | Minggu, 31 Oktober 2021 | 22:30 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Lima Desainer Siap Tampilkan Karya Batik Pamekasan; Usung Tema Lir Sa Alir

Lima Desainer Siap Tampilkan Karya Batik Pamekasan; Usung Tema Lir Sa Alir

Promosikan batik Pamekasan dalam fashion show di Gebyar Batik Pamekasan di Banyuwangi

Surabaya, Kabarindo- Lima desainer muda dan berbakat siap menampilkan hasil karya mereka yang menggunakan batik Pamekasan dalam fashion show pada event Gebyar Batik Pamekasan 2021 yang diadakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pamekasan di Hotel Ketapang Indah, Banyuwangi, pada 5-6 November 2021 mendatang.

Mereka akan menampilkan 25 busana yang akan diperagakan para model di pinggir pantai hotel. Salah satunya adalah Embran Nawawi yang sudah bertahun-tahun menggeluti dunia batik, khususnya batik Pamekasan, dan menghasilkan banyak karya yang indah. Empat desainer lainnya adalah Herdy Seset, Bagus Dwi Prasetyo, Lutfi Bimantara dan Pepeng Brianto.

Embran Nawawi

Koleksi busana Embran bakal mengusung tema Neo Mekasan, sebuah konsep yang menjadi ajang ekspresi generasi baru dari remaja era smartphone, yang berpadu dengan budaya dan religi.

Embran menampilkan koleksi busana yang out going modern dan street styling fashion untuk generasi muda modern dengan batik modern. Bentuk busana yang mengacu pada tunik, celana jogger, celana pensil, blouse setali, outer panjang dan jaket yang memadukan kain batik kontemporer monokromatik, kain transparan dan kain berwarna neon sebagai penegas. Busana rancangannya dipadu aksesoris Hotweels yang memberi kesan cepat dan gaya hidup modern.

Untuk batiknya, Embran melanjutkan konsep yang dikeluarkan pada season lalu, berupa batik monokrom bermotif kontemporer yang menyimbolkan kebebasan. Batik ini dirancang tanpa menonjolkan gender, genre dan market fashion modern.

Herdy Seset

Herdy mengusung tema Mumubu, singkatan dari muslimah, muda, berbudaya. Koleksi busananya dengan motif klasik yaitu Bhungka'an Tabing, Bhungka'an Kabung, Kabung Krenneng, Ghepper Polèng dan Mano' Sajhudhu.

Rancangan Herdy menggunakan batik khas dari Bâdung, Pamekasan. Daerah ini penghasil batik gaya klasik Pamekasan yang khas dengan warna sogan Mataraman, coklat dan biru indigo.dengan tehnik batik ghurik atau proses dua kali pelorotan malam.

Koleksi busana Herdy adalah casual ready to wear yang cocok dipakai anak muda. Mengombinasikan salur putih navy dan batik, menggunakan pola dasar baju tradisional Jepang seperti pola setali yang bagian bahunya dipotong lurus berbentuk T. Ada juga pola kimono dengan lengan saku ala Jepang yang lebar, termasuk gaya celana berlipat lipat, celana gombrong serta tak ketinggalan obi atau sabuk besar yang dikreasikan dengan kaidah gaya muslimah yaitu tidak menunjukkan lekuk tubuh

Bagus Dwi Prasetyo

Bagus menampilkan koleksi busana muslim yang mengusung tema Husna, diambil dari bahasa Arab yang mempunyai arti baik. Dari kata Husna, ia berharap rancangannya bisa menjadi awal yang baik untuk batik Pamekasan bisa menjadi tren fashion muslim di dunia.

“Inspirasi busana yang saya buat adalah ibu saya sendiri yang memiliki nama Husna,yang menyukai busana simple tapi dengan tampilan elegan,” ujarnya.

Bagus mengombinasikan batik dengan bahan polos berwarna navy dan gold dengan potongan atasan dan bawahan. Potongan celana palazzo batik dipadukan atasan berbahan polos berwarna navy dengan lengan terompet dan aksen kuning emas di bagian perut serta taburan payet di bagian leher.

Semua busananya dibuat dengan pola yang simple, namun tampak mewah. Beberapa busananya dengan potongan rok mermaid dan potongan lengan balon, yang dipadukan atasan batik berpotongan asimetris di bagian bawah dengan aksen ruffle di bagian dada untuk menutup bagian yang tidak boleh ditonjolkan. Semua busana koleksinya dengan aksen garis berwana gold di bagian perut serta taburan payet di bagian leher dan bagian-bagian tertentu untuk menambah kesan mewah.

Koleksi busana Bagus menggunakan batik dari Dusun Podhe', Desa Proppo, Pamekasan dengan motif terang bulan dan kembang Tegghel, dengan ciri khas Sekar Jagad kotak, car pacar dan anggur ghuri.

Lutfi Bimantara

Rancangan Lutfi mengusung tema Pemakesana Sunrise yang bermakna semangat pagi yang cerah dengan bersinarnya matahari. Ia menggunakan batik dari daerah Toket, Pamekasan, yang mempunyai ciri khas pada motif dan pewarnaan dengan mengunakan pelorotan beberapa kali.

Gaya busana koleksinya casual street, berupa busana kasual ala Korea yang cocok dikenakan oleh anak muda kekinian dan bisa digunakan pada musim panas. Lutfi mengombinasikan bahan polos warna biru, kuning dan batik menjadi busana kasual Korea dengan potongan baju yang longgar, terbuka dengan potongan lengan melebar serta potongan kain yang memanjang ke bawah dipadu celana longgar.

Pepeng Brianto

Rancangan Pepeng mengusung tema Up to Date dengan harapan karyanya dapat diterima oleh masyarakat luas dan bisa menjadi tren di dunia fashion. Koleksi busananya merupakan casual wear yang simple, nyaman, terlihat trendy dan up to date.

Koleksi busana Pepeng menggunakan batik dari kampung batik Klampar yang merupakan sentra batik di Pamekasan dengan warna yang dominan ungu pink dan tosca. Ia mengaplikasikan motif Sekar Jagad, Jik-bhejik Kembhang dan Res-leres yang cocok dikenakan oleh remaja putri di era milenial.

Pepeng menuturkan, koleksi busananya terinspirasi dari remaja milenial Indonesia yang cenderung menggunakan busana yang simple namun trendy dan up to date. Koleksinya menggunakan batik Klampar dengan kombinasi bahan katun frans polos. Memiliki detail cutting pada bagian badan depan yang terkesan seperti robekan-robekan sehingga terlihat tidak menoton dan trendy.


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER