Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Hiburan > Lampor Keranda Terbang; Angkat Cerita Mistis di Temanggung ke dalam Film

Lampor Keranda Terbang; Angkat Cerita Mistis di Temanggung ke dalam Film

Hiburan | Kamis, 31 Oktober 2019 | 13:46 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Lampor Keranda Terbang; Angkat Cerita Mistis di Temanggung ke dalam Film

Lampor Keranda Terbang; Angkat Cerita Mistis di Temanggung ke dalam Film

Mulai tayang di bioskop pada 31 Oktober, bintang utama Dion Wiyoko dan Adinia Wirasti

Surabaya, Kabarindo- Film bergenre horor kembali meramaikan dunia perfilman Indonesia dengan hadirnya Lampor Keranda Terbang yang siap tayang di bioskop-bioskop mulai 31 Oktober 2019.

Film ini mengangkat cerita mistis tentang Lampor di kalangan penduduk sebuah desa di Temanggung, Jawa Tengah. Cerita ini terinspirasi dari memori masa kecil Guntur Soeharjanto, sang sutradara. Lampor dipercaya adalah keranda terbang disertai pasukan bersuara magis bak teror. Keranda itu diusung oleh setan-setan yang dipimpin oleh makhluk besar hitam yang terbang dengan muka rusak dan bermata merah menyala.

Lampor menyusuri jalanan desa dan mengambil korban pada malam hari. Jangan sampai ada yang terlihat dan berani melihat. Semua lampu rumah harus dipadamkan. Ada korban yang hilang, meninggal, ada yang kembali namun jadi gila, sakit atau mengalami trauma berkepanjangan. Sayangnya, keluarga korban cenderung merahasiakannya, karena ini sangat berat bagi mereka.

Produser Lampor, Chand Parwez Servia dari Star Vision, kemudian mengangkat cerita tersebut ke dalam film berdurasi 95 menit. Ia melihat konten lokal dan cerita mistis dengan tradisi Jawa adalah sesuatu yang kuat dan menarik. Naskah Lampor ditulis oleh Alim Sudio dan dilengkapi riset sebelumnya agar menjadi film yang solid.

“Kekuatan film horor bukan sekedar menakut-nakuti, tapi harus didukung dengan struktur cerita dan karakter-karakter yang kuat. Lampor menggambarkan intrik hubungan dalam keluarga besar, kekuatan cinta antara suami istri, orang tua dan anak yang dibalut teror menghadapi Lampor,” ujar Guntur.

Lampor menyuguhkan teror mencekam, intrik dan perjuangan satu keluarga untuk melawannya. Lokasi syuting di lereng gunung Sumbing dan Sindoro, Temanggung, merupakan daerah penghasil tembakau yang sejuk dan indah.

Lampor dibintangi oleh Dion Wiyoko sebagai Edwin, Adinia Wirasti sebagai Netta, Bimasena sebagai Adam (anak) dan Angelia Livie sebagai Sekar (anak). Film ini juga didukung oleh para pemain terkenal di antaranya Nova Eliza (Asti), Dian Sidik (Bimo), Unique Priscilla (Ratna), Jamal (Mathias Muchus) dan Djenar Maesa Ayu. Selain itu, juga menampilkan beberapa pemain dari Jogjakarta yaitu Rendra Bagus Pamungkas sebagai Yoyo, sepupu Netta, Landung Simatupang sebagai dukun Atmo dan Annisa Hertami sebagai Nining.

Lampor menceritakan keluarga Dion dan Netta bersama dua anak mereka yang kembali ke desa Netta di Temanggung setelah kematian ibunya. Kepulangan mereka bertepatan dengan kematian Jamal, ayah Netta. Agar Jamal bisa meninggal dengan tenang, susuk-susuk harus dikeluarga dari tubuhnya oleh dukun Atmo. Netta dimusuhi penduduk karena dianggap pembawa musibah, desanya kembali diteror Lampor si pencabut nyawa. Edwin yang tak percaya takhayul, membela istrinya. Ia kemudian tahu tentang masa lalu Netta yang selama ini disembunyikan. Ketika berusia 8 tahun, pada suatu malam, Netta diminta ibunya menjaga adiknya laki-laku yang masih bayi, sementara ibunya pergi mencari ayahnya. Namun si adik tak berhenti menangis, sehingga Netta menyusul ibunya. Saat itu Lampor mulai mencari mangsa. Netta kembali ke rumah dan kemudian mendapati adiknya sudah hilang diculik Lampor. Setelah kejadian itu, ia dan ibunya pindah ke luar kota untuk memulihkan diri dari trauma tersebut. Namun Netta terus merasa bersalah hingga dewasa. Perasaan ini dipendamnya dan baru terungkap ketika kembali ke desa. Setelah melewati pergolakan batin dan perjuangan berat, akhirnya Edwin dan Netta berhasil menyelamatkan nyawa keluarga mereka dari teror Lampor dan orang-orang yang berada di baliknya.

Penulis: Natalia Trijaji


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER