KABARINDO, BEKASI - Di tengah tumpukan sampah TPA Bantar Gebang, Bekasi, seorang pemuda bernama Imam Pesuwaryantoro berhasil mengukir berbagai prestasi internasional yang menginspirasi.
Dibesarkan oleh neneknya, Trah Atmosentono, yang seorang petani ulet asal Surakarta, Jawa Tengah, Imam tumbuh dengan nilai-nilai ketekunan dan kerja keras yang kini membawanya mencapai berbagai pencapaian luar biasa di usia 32 tahun.
Imam Pesuwaryantoro berkesempatan menyampaikan Inovasi berupa Reverse Vending Machine (RVM) kepada Presiden Jokowi secara langsung dimana Program tersebut adalah inisiasi dan hasil kolaborasi antara PT Brantas Abipraya (Persero), Deputi Transformasi Hijau dan Digital – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dan Plasticpay yang berlokasi di Gedung ASN 4, Tower 6. IKN Kalimantan Timur. Indonesia
Pengelolaan sampah terpadu perlu terus ditingkatkan ditiap bangunan gedung pada area Infrastruktur Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dikarenakan guna meminimalisir volume sampah yang ditimbulkan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Salah satu cara yang paling efektif dengan membuat bak sampah terpilah, penerapan urban farming dari pengelolaan sampah food waste serta pemilahan sampah plastik seperti penyediaan Reverse Vending Machine by Plasticpay.
Imam juga menyampaikan konsep dan gagasan tentang Hilirisasi Sampah menjadi Industri kepada Presiden Jokowi. Poin Utama yang diungkapkan oleh Imam Pesuwaryantoro adalah mendorong Law Enforcement pada UU no.18 Tahun 2008 Tentang Persampahan, agar bisa direvisi oleh Parlemen DPR-RI, berupa skema insentif yang diberikan langsung kepada masyarakat seperti Pengurangan Beban Biaya Pajak dan tidak dipungutnya biaya Retribusi Sampah bilamana tiap individu, masyarakat, dan korporasi telah melakukan Pemilahan Sampah dan Aksi berupa Program Ekonomi Sirkular didalamnya.
Hilirisasi Sampah Botol Plastik yang sudah dibuktikan oleh Inocycle dan Plasticpay mencatatkan output dari pengelolaan sampah botol plastik menjadi bahan baku (raw material) berupa kain felt, fur, dacron, padding, geotextiles hingga bahan baku ramah lingkungan lainnya guna mendukung penciptaan daya saing produk UMKM Go Export berbasis ramah lingkungan yang berdaya saing global melalui lisensi dan sertifikasi produk berupa Global Recycle Standards (GRS) dan Ocean Bound Plastics. Foto: Ist