KABARINDO, JAKARTA - Eks Striker Timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto baru saja resmi ditunjuk sebagai asisten pelatih klub Liga Italia, FC Como 1907. Setelah itu, ia mendorong pemain-pemain Indonesia untuk berkarier di luar negeri.
Pria yang akrab disapa si Kurus itu mengatakan, banyak hal positif jika pemain Indonesia berkarier di luar negeri. Sebab, ia merasakan sendiri manfaat tersebut saat berkarier di luar negeri bersama Sampdoria (Italia) dan FC Luzern (Swiss
Saat ini, pembicaraan mengenai ketertarikan klub-klub luar negeri terhadap pemain Indonesia tengah hangat dibicarakan publik sepakbola Tanah Air. Duo PSIS Semarang, Pratama Arhan dan Alfeandra Dewangga tengah dikaitkan dengan kepindahan ke klub Korea Selatan.
Selain itu, pemain Persebaya, Marselino Ferdinan dan Ricky Kambuaya juga kabarnya tengah diminati klub luar negeri. Sejauh ini, sudah ada beberapa pemain Indonesia yang berkarier di luar negeri.
Beberapa di antaranya Saddil Ramdani (Sabah FC), Witan Sulaeman (Lechia Gdansk), Egy Maulana Vikri (FK Senica) dan Asnawi Mangkualam (Ansan Greeners). Kurniawan mengaku mendukung para pemain yang ingin merumput di klub luar negeri. Menurutnya, mental pemain Indonesia akan tertempa dengan matang jika bermain di negeri orang.
“Kalau bicara pemain yang bermain di luar, saya sangat mendukung, apalagi anak-anak muda, karena saya sendiri merasakan bagaimana hidup di luar sendiri,” kata Kurniawan mengutip dari Youtube Akurasi TV, Kamis (13/1/2022).
“Bagi saya, para pemain dititipkan di negara mana pun, tapi sendiri, karena menurut saya mereka akan lebih jadi mentalnya,” terang mantan bomber Timnas Indonesia tersebut.
Menurut Kurniawan, pemain muda semakin matang jika hidup mandiri di negeri orang. Para pemain akan dilatih dengan tekanan dan tuntutan sebagai atlet profesional.
“Akan terbentuk mentalnya, bagaimana dia me-manage dirinya sendiri, bagaimana mereka menjaga makan, menjaga istirahat, memotivasi dirinya ketika tidak perform ketika latihan dan pertandingan, tuntutan dari manajemen dan suporter,” tegas Kurniawan.
Lebih lanjut, pria 45 tahun itu mengatakan sesi latihan di klub luar negeri biasanya diperlakukan sebagaimana pertandingan nyata. Karena itu, para pemain benar-benar tidak main-main ketika menjalani sesi latihan.
“Di Eropa, saat latihan, jika kita salah, teman kita memakinya begitu, karena mereka menganggap latihan seperti pertandingan, jadi mental mereka akan teruji,” lanjut Kurniawan Dwi Yulianto.
“Kalau di Indonesia ya mohon maaf, di sini salah ya hal yang biasa. Kalau di sana kan enggak. Mereka sadar bahwa mereka value-nya ya di sepakbola, jadi mereka tidak main-main,” tutup top skor Liga Indonesia 1997-1998 itu.