KABARINDO, BANGKOK – Thailand berencana memungut biaya tambahan dari turis asing mulai April 2022 untuk mengembangkan atraksi dan menanggung asuransi kecelakaan bagi orang asing yang tidak mampu membayar biaya sendiri, kata pejabat senior, Rabu (12/1).
Thailand, salah satu tujuan wisata paling populer di Asia, telah terpukul parah oleh kemerosotan pariwisata yang disebabkan oleh pandemi, dengan hanya sekitar 200.000 kedatangan tahun lalu, dibandingkan dengan hampir 40 juta pada 2019.
Upaya baru-baru ini untuk menghidupkan kembali sektor ini telah diperumit oleh penyebaran global yang cepat dari varian Omicron COVID-19.
Biaya wisata sebesar 300 baht (sekitar Rp129.000) itu "Sebagian akan digunakan untuk mengurus turis," kata Gubernur Otoritas Pariwisata Thailand Yuthasak Supasorn kepada Reuters.
"Kami pernah mengalami saat-saat asuransi tidak memiliki cakupan untuk turis ... yang menjadi beban kami untuk merawat mereka," katanya, seraya menambahkan bahwa dana juga akan digunakan untuk meningkatkan infrastruktur pariwisata.
Harapan Thailand
Biaya tambahan tersebut menambah daftar persyaratan bagi turis asing yang ingin masuk ke Thailand, yang meliputi pembayaran di muka untuk tes COVID-19, akomodasi hotel atau karantina, dan memiliki asuransi dengan cakupan tanggungan perawatan COVID-19 minimal $50.000 (sekitar Rp717 juta).
Biaya baru akan dibebankan ke harga tiket pesawat dan merupakan bagian dari rencana pariwisata berkelanjutan pemerintah, kata juru bicara pemerintah Thanakorn Wangboonkongchana.
Thailand mengabaikan tindakan karantina yang ketat pada November menggantikan skema "Uji & Pergi" untuk pengunjung yang divaksinasi, tetapi menangguhkan program itu akhir bulan lalu karena kekhawatiran tentang penyebaran varian Omicron.
Negara yang 20% pendapatannya datang dari turisme ini juga sempat membuat program “Sandbox” tahun lalu. Meskipun jumlah turis yang berkunjung kurang dari yang diharapkan, program ini sempat membangkitkan gairah pekerja industri ini, sebelum Omicron menyebar.
Kini, Thailand mengharapkan antara 5 dan 15 juta kedatangan asing, dan menghasilkan 800 miliar baht Thailand tahun ini tergantung pada kebijakan yang berlaku di pasar pariwisata utamanya, kata Thanakorn.
Kelompok bisnis terkemuka Thailand pada hari Rabu memperkirakan kedatangan turis asing untuk tahun ini menjadi 5 hingga 6 juta kedatangan. ***(Sumber: Reuters, DW; Foto: The Star; DW)