KABARINDO, KYIV – Gambar satelit terakhir menunjukkan konvoi Rusia sepanjang 65 kilometer beringsut menuju ibu kota Ukraina, Kyiv, Selasa (1/3) pagi.
Total rentang jumlah kendaraan militer Rusia yang terdiri dari ratusan tank, truk, artileri yang ditarik dan kendaraan pendukung itu lebih panjang dari yang diperkirakan sebelumnya, serta terdeteksi sudah berjarak sekitar 25 kilometer dari Kyiv.
Gambar satelit tersebut disediakan oleh perusahaan Amerika Serikat Maxar Technologies, dan dilaporkan juga oleh kantor berita Ukraina UNIAN.
Hingga kini, pasukan Ukraina masih berhasil memperlambat invasi Rusia, tetapi tidak jelas berapa lama mereka akan menangkis dorongan Rusia untuk merebut ibu kota.
“Mereka ingin menghancurkan kebangsaan kita, itu sebabnya ibu kota terus-menerus di bawah ancaman,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, yang juga mengabarkan bahwa kota itu dihantam oleh tiga serangan rudal pada hari Senin (28/1) dan ratusan penyabot berkeliaran di kota.
(Foto: Seseorang menyeberang jalanan Kyiv yang kosong. -AP)
PBB telah mengkonfirmasi kematian 102 warga sipil, termasuk tujuh anak-anak.
Di samping itu, lebih dari 70 tentara Ukraina tewas ketika pasukan Rusia menembaki sebuah pangkalan militer di kota Okhtyrka, kata gubernur regional Dmytro Zhyvytskyy di Facebook.
Okhtyrka terletak di wilayah Sumy timur laut Ukraina, yang berbatasan dengan Rusia.
Target Kota Besar Kedua
Kota terbesar kedua Ukraina yang terletak di bagian timur, Kharkiv, adalah target utama lainnya. Satu demi satu, ledakan meledak melalui area perumahan kota dalam satu video yang diverifikasi oleh kantor berita AP.
Ledakan juga menghantam gedung administrasi era Soviet dan area pemukiman di kawasan berpopulasi 1.5 juta orang yang dekat perbatasan Rusia itu.
Bertekad untuk terus menjalankan hidup meskipun ada penembakan, pekerja rumah sakit memindahkan bangsal bersalin Kharkiv ke tempat perlindungan bom. Di tengah colokan listrik darurat dan kasur yang menumpuk di dinding, ibu hamil mondar-mandir di ruang yang ramai, disertai tangisan puluhan bayi yang baru lahir.
Sementara itu, di Moskow, orang-orang terlihat mulai mengantre untuk menarik uang tunai karena sanksi ekonomi yang mengancam akan menaikkan harga dan mengurangi standar hidup jutaan orang Rusia biasa.
***(Dari beberapa sumber; Foto: AP)