KABARINDO, NEW YORK – Komedian dan pembawa acara "The Daily Show", Trevor Noah, menyorot kemunafikan negara-negara Barat yang tercermin dari peliputan seputar invasi Rusia ke Ukraina, serta pengungsian dari Ukraina.
Dalam acara bincang-bincang TV Amerika tengah malam ‘The Daily Show with Trevor Noah’, yang juga dimuat ke kanal YouTube bernama sama, Noah biasa menyampaikan berita-berita satir terkait masalah politik internasional dan Amerika dengan cara yang menghibur.
Belum lama ini, tepatnya di episode “Rusia Dihukum & Media Terkejut dengan Invasi di Ukraina yang ‘Relatif Beradab’”, acara itu menunjukkan potongan-potongan video liputan orang-orang kaukasia yang menggunakan pilihan kata yang mencerminkan rasisme dan prasangka terselubung terhadap bangsa-bangsa non-kulit putih.
Artikel terkait: Seruan UNHCR atas Kesulitan Warga Afrika Mengungsi dari Ukraina
Lupa Sejarah
Kata Noah, “Saya belajar [dari liputan-liputan itu] bahwa banyak orang yang tidak menyangka hal seperti ini (perang) dapat terjadi di lingkungan tertentu,” secara halus menyindir xenofobia orang-orang itu.
Seorang wanita di Przemyśl, Polandia, mengungkapkan kekecewaannya akan terjadinya perang di Eropa pada TDS, “Ini kan bukan negara dunia ketiga yang masih berkembang. Ini Eropa,” katanya, melupakan sejarah dua Perang Dunia yang terpusat di Eropa.
Seorang reporter pria (yang meskipun bekerja untuk stasiun televisi berbasis di Qatar, Al Jazeera, terdengar seperti seseorang penutur asli Bahasa Inggris) bahkan secara spesifik menekankan bahwa lautan pengungsi yang nampak di liputannya adalah “orang-orang kelas menengah yang makmur” dan bukannya “orang-orang yang berusaha kabur dari Afrika Utara.”
Penyiar itu bahkan menambahkan –kemungkinan untuk menarik simpati warga Eropa, “Mereka terlihat seperti keluarga Eropa pada umumnya yang [bisa] bertetangga dengan Anda.”
Seorang pembicara yang diwawancarai televisi yang sama mengatakan, “Yang membedakan apa yang terjadi [di Ukraina] dengan konflik-konflik lain yang terasa jauh seperti di Afrika atau Timur Tengah, atau di mana lah, adalah, yang kita lihat ini orang-orang Eropa yang terbunuh,” secara tidak langsung menyiratkan perbedaan nilai nyawa berdasarkan ras.
Di jaringan CBS, seorang pembicara berkata, “Dengan segala hormat, ini bukan tempat seperti Irak atau Afghanistan … ini tempat [orang-orang] yang lumayan beradab, ‘lumayan orang Eropa’ juga –Aku harus hati-hati memilih kata-kataku ini. Sebuah kota yang tidak akan Anda duga atau harapkan hal seperti ini akan terjadi," seakan lupa bahwa ada peran asing dalam memorak-porandakan kedua negara itu.
(Foto: Tangkapan layar dari cuplikan The Daily Show with Trevor Noah menunjukkan pembicara di CBS yang menyatakan [perang semestinya tak terjadi karena] Eropa adalah tempat yang lumayan beradab. -YouTube)
Noah menanggapi pembicara terakhir itu dengan bertanya, “Apa yang akan Anda katakan bila Anda tidak memilih kata-kata Anda dengan hati-hati?”
Dia kemudian menekankan bahwa perang sebenarnya adalah ciri khas sejarah Eropa, “Mereka bahkan pernah melalui Perang Seratus Tahun!”
Rata-rata komentar episode itu memuji Trevor Noah yang menyampaikan masalah rasisme dan prasangka terselubung dalam liputan perang Rusia-Ukraina.
Salah satunya datang dari pengguna bernama Varsha VRaj: “Terima kasih telah menunjukkan rasisme itu, Trevor. Kemunafikan itu mengejutkan dan sangat mendarah daging sehingga membuat depresi, dan saya belum melihat cukup banyak orang yang membahasnya.”
***(Sumber: YouTube; Foto: Nateqnews)