Koalisi Anak Madani; Punya OBAT
KABARINDO, JAKARTA- Anda tentu sudah mengakses banyak berita kasus dari para pedofil dan predator seksual yang harusnya tidak diberi panggung untuk disebut-sebut lagi.
"Sudah jelas mereka para pendosa dan sampah masyarakat itu jadi punya panggung. Para pedofil atau predator seksual itu tidak lagi disebut initial tapi nama lengkap, foto dan profil lengkapnya. Semua terpapar dengan wajah mereka untuk dikutuk bersama dan dicemooh viral di medsos," papar Soegiharto Santoso kerap disapa Kak Hoky keseharian sebagai penggiat ICT dan Sekjen Koalisi Anak Madani Indonesia.
Mengapa Geram? Marah dan Muak? Publik sadar betul, Indonesia 100thn itu Anak Muda Produktif berusia 20an artinya apabila sambut 2022 ini mereka yg masih berStatus Anak dirusak masa depannya oleh Pedofil atau Predator Seksual Anak....apakah kita masih ada Indonesia Emas.
Selamatkan Anak Indonesia...Koalisi Anak Madani Indonesia menggandeng SAI Sshabat Indonesia bersama dengan Yayasan Lentera Anak Indonesia, Aliansi Cinta Keluarga Indonesia punya OBAT - Obrolan Akhir Tahun 17 Desember mendatang Free for Public dengan webinar via Zoom.
Lanjut dijelaskan Kak Hoky bahwa Obat kali ini akan mengangkat topik, "Indonesia Geram - Stop Kekerasan Terhadap Anak".
Dari rilis yang diterima redaksi, OBAT kali ini menghadirkan para panelis:
1. Kak Seto
(Pembina Koalisi Anak Madani),
2. Kak Reza
(Psikolog Forensik-Yayasan Lentera Anak Indonesia,
3. Kak Rita S
(Aliansi Cinta Keluarga),
4. Kak Reinhard Dirjen PAS Kemkumham (Dalam Konfirmasi),
5. Kak Hoky
(Sekjen Koalisi Anak Madani)
Host; Kak AruL (Wartawan Sahabat Anak)
Panelis akan membeberkan empati dan mengajak seluruh pihak untuk speak up dalam berbagai tinjauan dari tahun 2000an saja sampai 2021 artinya sudah 21 tahun para predator seksual yang dihukum up to 14 tahun sudah banyak yang bebas?
Bagaimana rehabilitasi dan pendampingan mereka di masyarakat? Apakah mereka sudah bertobat atau justeru malah menjadi biang munculnya predator lainnya?
Menarik, apakah dipasangkan gelang identifikasi dengan fingerprints yang memang sudah diberlakukan negara maju seperti Korea Selatan ?
Ajang OBAT cari solusi bersama dengan penyikapan yang lebih bijaksana agar kasus kekerasan verbal, fisik atau seksual anak bisa mereda.
Apa pendapat Anda?