Keyakinan Konsumen Jatim Menguat, Didorong Membaiknya Persepsi terhadap Kondisi Ekonomi
Surabaya, Kabarindo- Hasil survei konsumen yang dilakukan Bank Indonesia (BI) kepada 905 responden di Jatim mengindikasikan keyakinan konsumen menguat. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada posisi Mei 2022 sebesar 129.35, menguat dibandingkan pada April 2022 sebesar 116.63.
Data tersebut diungkapkan Sri Mulyani Handaru dan Myrnawati Sawitri, analis dan analis senior Fungsi Data Statistik dan Ekonomi Keuangan Kantor Perwakilan Wilayah (KPW) Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Timur dalam Capacity Building & Media Gathering KPW BI Jatim yang berlangsung di Jogjakarta pada 10-12 Juni 2022.
“Berdasarkan komponen pembentuknya, peningkatan keyakinan konsumen disebabkan oleh menguatnya keyakinan konsumen saat ini dan terhadap ekspektasi kondisi ekonomi ke depan,” ujar Myrna.
Sejalan dengan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) dan Indeks Keyakinan Ekonomi (IKE) saat ini, ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi mendatang mengalami perbaikan. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) sebesar 144.58, meningkat 11.74 poin dibandingkan 132.84 pada April 2022.
Keyakinan konsumen menguat dan berada pada level optimis pada Mei 2022, didorong oleh membaiknya persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi. Hal ini tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi saat ini (IKE) yang menguat 13.72 poin menjadi 114.13 dari sebelumnya
BI Jatim juga melakukan survei penjualan eceran untuk memperoleh informasi mengenai pergerakan dan kecenderungan pengeluaran masyarakat (consumption spending) dan sebagai salah satu indikator dini yang digunakan untuk mengetahui sumber tekanan inflasi dari sisi permintaan.
Hasil Survei Penjual Eceran (SPE) di Surabaya pada April 2022 mengindikasikan kinerja penjualan eceran meningkat. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) pada April 2022 tercatat sebesar 441.9, tumbuh 12.6% (mtm) dan membaik dibandingkan Maret 2022 yang mengalami pertumbuhan 0.1% (mtm). Pertumbuhan tertinggi bersumber dari kelompok makanan, minuman & tembakau.
Secara tahunan IPR April 2022 tumbuh 7.9% (yoy). Responden menyampaikan peningkatan kinerja penjualan yang membaik, didorong oleh peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat pada Ramadhan dan menjelang Idul Fitri.
Penjualan eceran pada Mei 2022 diprakirakan tetap tumbuh positif sebesar 3.7% (mtm). Pertumbuhan tertinggi utamanya terjadi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau. Secara tahunan, IPR Mei 2022 diprakirakan tumbuh 7.2% (yoy). Pertumbuhan tertinggi penjualan eceran secara tahunan terjadi pada kelompok bahan bakar kendaraan bermotor.
Dari sisi harga, tekanan inflasi pada 3 bulan mendatang (Juli 2022) dan 6 bulan mendatang (Oktober 2022) diprakirakan meningkat. Indeks Ekspektasi Harga Umum pada Juli 2022 dan Oktober 2022 masing-masing sebesar 156.7 dan 144.4, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang masing-masing sebesar 145.6 dan 135.6.
Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Jatim pada triwulan I/2022 mencatat nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan usaha sebesar 9.56%, tumbuh melambat dari 23,20% pada triwulan IV/2021.
Penurunan kinerja usaha terjadi pada sektor industri pengolahan yang merupakan salah satu sektor utama di Jatim dengan SBT -1,51% pada triwulan I/2022 dari SBT 2,62% pada triwulan IV/2021. Namun penurunan lebih dalam tertahan oleh kinerja terbatas dari sektor utama lainnya yaitu sektor perdagangan dan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan.
Sektor perdagangan dengan SBT sebesar 3,51% melambat dari SBT 6,03% pada triwulan IV/2021. Selanjutnya sektor pertanian, kehutanan dan perikanan juga tumbuh melambat dari SBT 1,93% menjadi SBT 0,19% pada triwulan laporan. Hal ini disebabkan permintaan produksi yang masih rendah pada awal 2022, peningkatan biaya produksi dan biaya bahan baku serta terbatasnya mobilitas masyarakat akibat pemberlakukan PPKM dalam rangka menekan penyebaran Covid-19 varian Omicron, karena kondisi cuaca yang kurang mendukung untuk panen komoditas pertanian.
Kinerja kegiatan dunia usaha pada triwulan II/2022 diprakirakan tumbuh sebesar SBT 36,48%. Prakiraan perbaikan kegiatan usaha pada triwulan II/2022 terjadi pada 16 sektor dari 17 sektor usaha yang disurvei, utamanya terjadi pada sektor industri pengolahan (SBT 8,39%), sektor konstruksi (SBT 4,38%) dan sektor informasi dan komunikasi (SBT 1,60%). Sedangkan kinerja usaha sektor jasa pendidikan diprakirakan stabil (SBT 0,00%).
“Prakiraan kegiatan dunia usaha yang membaik pada triwulan II/2022 didorong oleh peningkatan permintaan pada triwulan mendatang, seiring dengan adanya Idul Fitri 1443 H serta pelonggaran kebijakan pembatasan mobilisasi,” ujar Sri.