Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

-advertising-

Beranda > Ekonomi & Bisnis > Kementrian Kelautan dan Perikanan Berhasil Membuat Alat Pengupas Ikan yang Lebih Efisien

Kementrian Kelautan dan Perikanan Berhasil Membuat Alat Pengupas Ikan yang Lebih Efisien

Ekonomi & Bisnis | Kamis, 23 Desember 2021 | 18:30 WIB
Editor : Budiman

BAGIKAN :
Kementrian Kelautan dan Perikanan Berhasil Membuat Alat Pengupas Ikan yang Lebih Efisien

KABARINDO, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Besar Pengujian dan Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BBP3KP) berhasil membuat inovasi berupa alat pengupas kulit ikan yang lebih efisien dan produktif.

Hasil inovasi tersebut dingkapkan oleh Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Artati Widiarti pada Kamis (23/12/2021).

Alat tersebut diklaim dapat meningkatkan kapasitas produksi dan hemat energi listrik.

"Alat pengupas kulit ikan hasil inovasi (scale-up) BBP3KP memiliki keunggulan dalam meningkatkan kapasitas produksi, mudah dioperasionalkan, aman untuk produk pangan dan hemat energi listrik," kata Artati Widiarti.

Alat tersebut dinilai penting dalam industri pengolahan ikan karena alat itu menentukan kualitas dari fillet daging dan kulit.

Inovasi tersebut diharapkan juga bisa membuat bisnis industri pengolahan ikan semakin kompetitif/

Asal Mula Alat Pengupas Kulit Ikan

Kepala BBP3KP Widya Rusyanto menerangkan inovasi alat pengupas kulit ikan muncul saat booming industri patin di Indonesia.

Ketika itu alat pengupas masih harus diimpor dari negara lain, seperti Taiwan.

Selama ini, alat yang diimpor tersebut terus dikembangkan dan diperbaiki kelemahannya dengan memakai penggerak V-Belt diinovasikan menjadi sistem rantai, direct to motor digantikan dengan menggunakan gearbox.

"Harapannya dengan menggunakan gearbox, tenaga lebih besar sehingga saat melepas kulit ikan patin yang besar-besar relatif lebih mudah. Selanjutnya modifikasi pada pisau, telah diubah dari model biasa ke model jepit," kata Widya Rusyanto.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan bahwa inovasi dalam industri perikanan di Indonesia sangat penting  dilakukan supaya bisa terus berkembang dan bersaing.

Terkait sektor perikanan berkelanjutan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas bersama Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) meluncurkan buku Kerangka Pembangunan Ekonomi Biru untuk Transformasi Ekonomi RI atau Blue Economy Development Framework for Indonesia's Economic Transformation.

Buku itu digunakan sebagai acuan pemangku kepentingan dalam mendefinisikan ekonomi biru sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan dan inklusif.

"Potensi blue economy diperkirakan mencapai 1,33 miliar dolar AS dan mampu menyerap 45 juta lapangan kerja,” ujar Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (25/11/2021).

Kerangka tersebut merupakan amanat dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Indonesia (RPJPN) 2005-2025, yang ingin mewujudkan Indonesia sebagai negara kepulauan yang berdaulat, maju, dan tangguh melalui pelaksanaan pembangunan berkelanjutan.

Sumber Berita: Antara

Foto: Antara


RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER