KABARINDO, JAKARTA - Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida mengatakan, Gunung Merapi masih berstatus siaga. Hingga saat ini, masih terus mengeluarkan guguran lava.
“Gunung Merapi masih statusnya masih tingkat siaga,” ungkap Hanik secara virtual, Jumat (11/2/2022).
Hanik pun mengungkapkan wilayah-wilayah yang berpotensi terdampak awan panas serta guguran lava.
“Potensi bahayanya untuk ke arah Kali Bedog, Bebeng, Krasak 7 km, kemudian ke arah Boyong itu 5 km, kemudian ke arah Gendol 5 km, dan ke arah Woro 3 km,” ungkapnya.
Hanik mengatakan, jika dilihat dari morfologinya, bahwa di sisi barat daya Gunung Merapi masih terus ada kikisan. Sehingga, aktivitas ekstrusinya atau pergerakan magma sampai ke permukaan bumi terjadi di wilayah sisi barat daya.
“Kemudian, dari perubahan morfologi, sisi Barat Daya ini masih terus ada kikisan gitu ya. Kemudian berupa aktivitas ekstrusinya langsung meluncur ke bawah ya. Jadi kubah lava yang tengah masih mengalami pertumbuhan namun sektor barat daya,” papar Hanik.
Namun, kata Hanik, di tebing-tebing Gunung Merapi masih relatif stabil.
