Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Hukum & Politik > Kekerasan Penghuni Kerangkeng Bupati Langkat Pakai Alat Hingga ada Istilah 2,5 Kancing

Kekerasan Penghuni Kerangkeng Bupati Langkat Pakai Alat Hingga ada Istilah 2,5 Kancing

Hukum & Politik | Senin, 31 Januari 2022 | 13:37 WIB
Editor : Daniswara Kanaka

BAGIKAN :
Kekerasan Penghuni Kerangkeng Bupati Langkat Pakai Alat Hingga ada Istilah 2,5 Kancing

KABARINDO, LANGKATKomisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menemukan adanya kekerasan terhadap penghuni kerangkeng Bupati Langkat, Terbit Rencana Perangin Angin. Setelah dilakukan penyelidikan, akhirnya ditemukan fakta bahwa penghuni kerangkeng juga mengalami berbagai kekerasan fisik.

Anggota Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam mengatakan kekerasan yang dilakukan tak hanya menggunakan tangan kosong tapi juga menggunakan alat.

“Kami menemukan pola kekerasan, siapa yang melakukan dan cara melakukannya termasuk alatnya,” kata Choirul saat dihubungi, Minggu (30/1/2022).

Anam mengungkapkan bahwa sudah banyak kesaksian soal terjadinya kekerasan terhadap penghuni kerangkeng tersebut. Pada umumnya kekerasan ini didapatkan oleh penghuni yang baru masuk kerangkeng. Diketahui kekerasan ini dilakukan selama satu bulan setelah penghuni pertama kali masuk, istilahnya masa orientasi bagi penghuni baru.

Kekerasan Penghuni Kerangkeng Bupati Langkat Pakai Alat Hingga ada Istilah 2,5 Kancing

“Apakah hanya dengan tangan kosong? Tidak, ada yang menggunakan alat,” ungkap Anam.

Namun, Anam belum menjelaskan ala tapa yang digunakan untuk menyiksa para penghuni kerangkeng. Ia hanya mengatakan pelaku kekerasan adalah sesame penghuni dan orang di luar penghuni kerangkeng.

Timnya yang secara khusus diturunkan Komnas HAM untuk menyelidiki masalah ini juga menemukan adanya istilah. Istilah tersebut digunakan dalam kekerasan.

“Kalau pukulan 2,5 kancing yang diperintahkan, maka yang dipukul bagian tertentu,” kata dia.

Setelah ditelusuri, istilah pukulan 2,5 kancing tersebut merujuk pada pukulan ke ulu hati.

Menurut Anam, Komnas menduga kekerasan yang dilakukan oleh beberapa penghuni termasuk orang luar kerangkeng inilah yang menyebabkan tewasnya penghuni kerangkeng. Sejauh ini, Komnas menemukan lebih dari satu penghuni yang tewas. Hingga saat ini, Komnas pun masih terus melakukan penyelidikan untuk mendapatkan informasi yang lebih utuh.

Sumber: Tempo.co

Foto: Detik.com


RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER