Burger Menu
Logo

KABAR BAIK MENCERAHKAN

Beranda > Hiburan > Karya Para Peserta Kompetisi Film Pendek Program SOS Ditonton 2,3 Juta Orang

Karya Para Peserta Kompetisi Film Pendek Program SOS Ditonton 2,3 Juta Orang

Hiburan | Kamis, 13 Oktober 2022 | 23:19 WIB
Editor : Natalia Trijaji

BAGIKAN :
Karya Para Peserta Kompetisi Film Pendek Program SOS Ditonton 2,3 Juta Orang

Karya Para Peserta Kompetisi Film Pendek Program SOS Ditonton 2,3 Juta Orang

Perebutkan hadiah total Rp.100 juta

Surabaya, Kabarindo- Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) bersama CGV telah meluncurkan program literasi digital Save Our Socmed (S.O.S) melalui kompetisi film pendek pada 5 September lalu.

Program S.O.S telah melaksanakan pelatihan pembuatan film pendek dan edukasi mengenai dampak negatif Flex Culture di 10 kota di Indonesia, termasuk di Surabaya dan Mataram yang diikuti total 467 peserta. Hasil karya mereka nantinya akan dilombakan dan seluruh peserta akan diajak untuk bersama-sama menyaksikan karya-karya yang terpilih. Hingga Kamis (13/10/2022), total pendaftar yang sudah mengikuti program ini mencapai lebih dari 500 orang di mana masing-masing dapat mengirimkan lebih dari satu film pendek.

Literasi Digital S.O.S dilaksanakan untuk meneruskan kesuksesan S.O.S pada 2021 lalu. Lewat kegiatan CSR pilar pendidikan digital ini, IOH membuat kompetisi dan webinar terkait cyber bullying, hoaks dan kekerasan berbasis gender online (KBGO). Hasil seluruh karya dari peserta kompetisi tersebut telah disaksikan oleh 2,3 juta penonton.

Program yang ditujukan bagi pelajar, mahasiswa dan umum dengan total hadiah Rp.100 juta ini mendapatkan animo yang luar biasa dari masyarakat. Karena itu, S.O.S. memperpanjang waktu pendaftaran hingga 14 Oktober 2022 agar peserta dapat mengirimkan karya mereka dengan tema “Waspada Flex Culture, Stay Humble!”.

S.O.S mengangkat tema tersebut untuk menanggapi fenomena flexing, di mana banyak anak-anak Gen-Z makin kerap memamerkan kekayaan dan menyombongkan diri di media sosial yang memberi dampak negatif. Sebab flexing menimbulkan rasa fear of missing out (FOMO), kurang percaya diri, merusak mental pribadi dan mempengaruhi produktivitas.

Head of Region East Java & Bali Nusra Indosat Ooredoo Hutchison, Soejanto Prasetya, mengatakan Lewat S.O.S, IOH berharap bisa menginspirasi anak muda Indonesia agar menggunakan internet untuk hal-hal positif, produktif dan kreatif. Sehingga anak muda yang jadi pengguna terbesar internet bisa memamerkan kreativitas mereka, bukannya terbawa flex culture serta memberi dampak positif kepada generasi muda bangsa.

“Hal ini sejalan dengan misi perusahaan untuk menghadirkan pengalaman digital kelas dunia, menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia,” ujarnya.


TAGS :
RELATED POSTS


Home Icon


KATEGORI



SOCIAL MEDIA & NETWORK

Kabarindo Twitter Kabarindo Instagram Kabarindo RSS

SUBSCRIBE & NEWSLETTER