PADANG, KABARINDO - Kapolda Sumbar Irjen Pol Teddy Minahasa P, SH, S.Ik. MH mengultimatum eks anggota kelompok jaringan NII (Negara Islam Indonesia) untuk mencabut ba'iat, dan menyatakan kesetiaan pada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hal tersebut diutarakan usai menghadiri prosesi cabut ba’iat ex NII, di Padang, Rabu (27/4/2022). Teddy menyambut baik kepada mereka yang telah mencabut ba’iat tersebut.
Menurut Teddy, pencabutan ba'iat adalah momentum yang luar biasa dimana di bulan ramadhan lebih kurang 400 orang yang terpapar aliran NII, aliran radikalisme yang bertentangan dengan ideologi bangsa telah menyatakan mencabut ba’iat.
“Saudara-saudara sudah saksikan di ruangan ini mereka melakukan cabut ba’iat,” katanya.
Sedangkan untuk selebihnya yang masih terpapar NII tersebut, Irjen Pol Teddy Minahasa berharap dalam waktu yang sesingkat-singkatnya terutama di bulan suci ramadhan ini, untuk mencabut ba’iat nya juga.
“Saya beri kesempatan paling lama tanggal 20 Mei 2022 atau bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional.Seluruh eks NII yang terekspos sejumlah 1.125 orang, harus cabut ba’iat,” jelasnya.
Teddy menegaskan, jika mereka yang masih terpapar NII tidak juga melakukan cabut ba’iat, maka akan dilakukan tindakan tegas.
“Kalau masih ada yang tidak cabut ba’iat, saya akan menerapkan penegakan hukum negara yang sekeras kerasnya,” tegasnya.
Menurut Teddy, Polda Sumbar bersama dengan Densus 88 AT Polri, Danrem, dan unsur Pemda serta Forkopimda lainnya sudah sepakat untuk hal tersebut. “NKRI harga mati, Pancasila harus dijunjung tinggi,” pungkasnya.
Lanjut Kapolda, terkait ancaman dan bahaya dari radikalisme dalam bentuk apapun sangatlah jelas, karena membuat situasi menjadi distabilitas dan meresahkan masyarakat.
“Teror dalam bentuk apapun, dalam eskalasi apapun itu meresahkan masyarakat,” jelasnya.
Apalagi sebut Kapolda, saat ini akan memasuki lebaran. Dimana orang minang memiliki adat, budaya, tradisi mudik. Kemudian dua tahun lalu mudik dilarang oleh pemerintah, dan tahun ini diperbolehkan untuk mudik sehingga pasti pemudik jumlahnya akan melimpah.
“Oleh karena itu jaminan keamanan, ketertiban harus betul-betul bisa kita wujudkan. Terutama oleh jajaran Polda maupun Korem,” ujarnya. (*)